Rabu 04 Jan 2017 19:28 WIB

Cina Luncurkan Kereta Barang Tujuan London

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Budi Raharjo
Kereta barang pertama dengan rute Cina-London yang diberangkatkan dari Provinsi Zheijang, Cina Timur.
Foto: bloomberg.com
Kereta barang pertama dengan rute Cina-London yang diberangkatkan dari Provinsi Zheijang, Cina Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina sudah meluncurkan kereta barang pertamanya ke London. Hal itu bagian dari usaha Presiden Xi Jinping untuk memperkuat hubungan dagang dengan Eropa.

Kereta barang tersebut berangkat dari Stasiun Kereta Api Barat Yiwu di Provinsi Zheijang, Cina Timur, menuju Barking London Inggris, pada Ahad, (1/1). Demi mencapai tujuannya yang berjarak 7.400 mil atau lebih dari 11.840 km, kereta memerlukan waktu tempuh 18 hari.

Seperti dilansir Bloomberg, Rabu, (4/1), rute ini bakal melewati Kazakhstan, Rusia, Belarus, Polandia, Jerman, Belgia, dan Prancis sebelum tiba di London. Inggris merupakan negara kedelapan yang akan ditambahkan ke dalam rangkaian layanan kereta Cina-Eropa, kemudian London adalah kota ke-15 di lintasan yang dilewati kereta.

Kereta api ini berada dalam sistem pengembangan strategis terpenting yang akan membantu Presiden Xi Jinping mewujudkan mimpinya mendapatkan multi-dolar AS dalam strategi ‘One Belt, One Road’. Rencana besar tersebut sebenarnya sudah diluncurkan sejak 2013 dan termasuk jaringan infrastruktur serta perdagangan yang menghubungkan Asia dengan Afrika juga Eropa di rute perdagangan yang dulu disebut Jalur Sutera.

Kini sudah 39 rute dirintis, semuanya menghubungkan 16 kota di Cina untuk 12 kota di Eropa. Sampai Juni 2016, ada 1.881 layanan yang sudah diluncurkan dari Cina menuju Eropa. Sebanyak 507 kereta di antaranya telah kembali membawa beragam jenis barang strategis.

Perjalanan pulang itu membawa berbagai barang seperti produk daging Jerman, hasil hutan Rusia, dan anggur dari Prancis. China Railway Corporation mengatakan, kereta menuju London akan memperkuat hubungan antara Cina dan Eropa Barat.

Pada 2015, ekspor Cina mencapai total 2,27 triliun dolar AS atau merosot dibandingkan ekspor tahun sebelumnya yang mencapai 2,34 triliun dolar AS. Sedangkan pertumbuhan ekonominya merosot ke 6,9 persen pada 2015 dari 7,3 persen pada 2014.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement