Kamis 05 Jan 2017 06:34 WIB

Polisi Jerman Tahan Seorang Warga Tunisia Terkait Serangan Truk

Sisa-sisa kerusakan akibat truk yang menabrak kerumunan orang di pasar Natal di Berlin, Jerman, Selasa, 20 Desember 2016.
Foto: AP Photo/Markus Schreiber
Sisa-sisa kerusakan akibat truk yang menabrak kerumunan orang di pasar Natal di Berlin, Jerman, Selasa, 20 Desember 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kepolisian Jerman telah menahan seorang pria berusia 26 tahun yang berkewarganegaraan Tunisia terkait kemungkinan pria tersebut memiliki hubungan dengan pelaku serangan truk di Berlin, kata juru bicara kejaksaan federal, Rabu (4/1).

Serangan di sebuah pasar Natal Berlin itu menewaskan 12 orang. Kepolisian pada Selasa petang menggeledah tempat tinggal pria tersebut, yang dikenal dengan nama Bilel A. Bilel diketahui pernah makan malam bersama Anis Amri satu hari sebelum Amri menubrukkan truk yang dikendarainya ke pasar Natal pada 19 Desember, kata sang juru bicara, Frauke Koehler.

"Sosok yang terhubung ini adalah seorang warga Tunisia berumur 26 tahun. Kami sedang menyelidiki kemungkinan pria ini terkait penyerangan," katanya kepada para wartawan.

Amri, yang juga merupakan warga Tunisia, berusia 24 tahun dan gagal mendapat suaka, tewas saat adu tembak dengan polisi Italia pada 23 Desember setelah ia kabur dari Jerman dan melakukan perjalanan melalui Belanda, Belgia dan Prancis.

Kelompok garis keras ISIS menyatakan sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan Berlin.  Koehler mengatakan bahwa, berdasarkan penyelidikan, Amri bertemu dengan rekan Tunisianya di sebuah restoran di Berlin pusat pada malam sebelum serangan dan keduanya "berbicara dengan berapi-api".

"(Pembicaraan) tersebut memicu kecurigaan kami bahwa tersangka ini, yaitu si warga Tunisia berusia 26 tahun, kemungkinan terlibat dalam aksi (serangan), atau setidaknya mengetahui rencana Amri untuk melakukan penyerangan," ujarnya.

Kohler mengatakan saat ini tidak ada bukti cukup kuat untuk mengeluarkan tuduhan bahwa pria tersebut memiliki peranan dalam pembantaian di pasar Natal, walaupun warga Tunisia itu sebelumnya diselidiki atas kecurigaan bahwa ia berencana melakukan kekerasan.

Para petugas sedang menyelidiki alat-alat komunikasi yang disita dalam penggerebekan di tempat tinggal pria tersebut di sebuah pusat penampungan pengungsi di Berlin. Alat komunikasi juga disita saat penggeledahan kedua pada malam yang sama di sebuah aparteman seorang pria lainnya yang memiliki kontak dengan Amri.

Dalam pernyataan terpisah, kantor kejakaan negara Berlin mengatakan pihaknya telah menahan warga Tunisia berusia 26 tahun itu pada Selasa atas kecurigaan melakukan penipuan terkait tunjangan sosial di tiga kota Jerman.

Juru bicara kantor kejaksaan Berlin mengatakan Bilel A menggunakan setidaknya dua nama samaran, yaitu Ahmad H dan Abu M, serta mengaku-aku sebagai warga negara Mesir. Bilel diyakini tiba di Jerman pada 2014 atau mungkin sebelumnya.

Koehler mengatakan Amri melihat ke arah kamera pengawas di sebuah stasiun kereta bawah tanah di dekat kebun binatang Berlin tak lama setelah serangan pasar Natal terjadi. Ia juga mengacungkan jari telunjuknya, isyarat yang kadang-kadang terlihat dalam video-video propaganda ISIS.

Koehler mengungkapkan hasil pemeriksaan forensik yang menunjukkan bahwa supir Polandia yang truknya dibajak Amri tewas ditembak di kursi penumpang kendaraan itu. Senjata yang digunakan Amri merupakan senjata yang ditemukan di samping jenazahnya oleh polisi di Milan, Italia, tambahnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement