REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Pengemudi truk yang melakukan serangan di pasar natal Berlin, Anis Amri diduga sempat menghubungi dua anggota Ngeraa Islam Irak dan Suriah (ISIS). Hal itu terjadi sebelum peristiwa tragis berlangsung.
Sebanyak 12 orang tewas dalam serangan di pasar natal Ibu Kota Jerman itu. Truk yang dikemudikan Amri menabrak kerumumunan pengunjung dan pertokoan.
Amri merupakan salah satu warga asing yang mengajukan suaka di Jerman. Pada Februari lalu, ia menetap di Belrin, meskipun hal itu tidak diizinkan terkait pembatasan suaka yang ia miliki.
Seperti dilansir Express, Kamis (29/12), dalam satu tahun terakhir, Amri juga diawasi oleh badan investigasi kriminal, salah satunya di Dusseldorf. Hal itu karena diduga dirinya pernah melakukan serangkaian tindak pidana dan dianggap menjadi ancaman.
Jerman dianggap gagal untuk mencegah serangan yang dilakukan oleh Amri. Banyak pendapat yang menyalahkan perbatasan yang dibuka ke negara itu.