Kamis 05 Jan 2017 20:43 WIB

Antrean Warga di Samsat Kota Bekasi Membludak

Rep: Kabul Astuti/ Red: Karta Raharja Ucu
Antrean warga membludak di Kantor Samsat Kota Bekasi, Jalan Ahmad Yani, Kamis (5/1). Antrean ini sampai menimbulkan kemacetan lalu lintas sepanjang +/- 150 meter di depan Kantor Samsat.
Foto: Republika/Kabul Astuti
Antrean warga membludak di Kantor Samsat Kota Bekasi, Jalan Ahmad Yani, Kamis (5/1). Antrean ini sampai menimbulkan kemacetan lalu lintas sepanjang +/- 150 meter di depan Kantor Samsat.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Antrean warga di Kantor Samsat Kota Bekasi, Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan membludak pada Kamis (5/1). Antrean menyebabkan kemacetan lalu lintas di depan kantor Samsat, sekitar 150 meter mulai dari pertigaan Pemkot Kota Bekasi di Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan.

Warga berbondong-bondong ke Kantor Samsat Kota Bekasi untuk mengurus pembayaran perpanjangan STNK sebelum tarif baru diberlakukan, Jumat (6/1). Salah satu warga, Hadi (59 tahun), mengatakan antrean warga sudah membludak sejak pagi. Petugas sampai harus menutup pintu gerbang Kantor Samsat karena tempat parkir sudah penuh.

Warga Perumahan Irigasi, Kelurahan Margahayu, Bekasi Timur ini sudah dua jam menunggu di Kantor Samsat Kota Bekasi sejak pukul 10.00 WIB. Hingga loket ditutup pada jam istirahat, ia belum mendapatkan pelayanan. "Nggak kuat antrenya. Berkas sudah dimasukin rapi, tapi saya keluar nggak kuat antre di dalam sudah dua jam," tutur Hadi, kepada Republika.co.id, Kamis (5/1).

Hadi mengaku hendak mengurus perpanjangan STNK. Tarif perpanjangan STNK kendaraan roda dua tipe Kawasaki keluaran 2014 miliknya senilai Rp 514 ribu. Kata Hadi, jika mengurus perpanjangan STNK besok pagi akan mulai dikenai kenaikan tarif sebesar Rp 25 ribu. Meski tenggat waktu masih sampai 10 Januari 2016, ia memilih lekas mengurus.

"Mestinya kalau tarifnya naik pelayanan loketnya juga ditambah, sekarang masih itu-itu aja. Orang mau naik ke atas aja susah. Pelayanan bagus cuma antrenya," imbuh Hadi.

Warga Jakarta Timur, Musa (33 tahun), mengatakan antrean membludak karena masyarakat khawatir mendengar kabar kenaikan tarif baru perpanjangan STNK. Sebagian warga juga masih bingung berapa nominal kenaikan tarif ini. Musa memandang kenaikan tarif ini normal mengingat awal tahun baru.

"Karena hari ini terakhir jadi ramai. Orang pada ngejar sebelum naik. Biasanya sepi," kata Musa. Ia juga hendak mengurus perpanjangan STNK untuk sepeda motor Honda keluaran 2014 milik perusahaan tempatnya bekerja. Tahun lalu, dia membayar tarif perpanjangan STNK sebesar Rp 248 ribu. Dengan kenaikan sebesar Rp 25 ribu, ia membayar tarif Rp 273 ribu

Namun, ia mengeluhkan kurang maksimalnya pelayanan. Menurutnya, petugas kurang mengantisipasi lonjakan warga yang ingin mengurus pajak kendaraan. "Seharusnya pakai nomor. Ini nomor antrean habis. Antre mau ke loket aja susah. Jadi orang rebutan masukin berkas," ujar Musa.

Warga Bekasi Barat, Anjar Wibowo (21 tahun), juga mengeluhkan padatnya antrean. Anjar hendak mengurus perpanjangan STNK untuk sepeda motor Honda Vario keluaran 2014 miliknya. "Padat banget. Yang dari pagi saja belum pada dapat, ramai banget soalnya," kata Anjar.

Menyikapi lonjakan antrean warga di Kantot Samsat Kota Bekasi, petugas membuka layanan Samsat Keliling di area Stadion Patriot Chandrabaga, Kota Bekasi. Lokasi Samsat Keliling ini pun ramai dipadati warga yang ingin mengurus perpanjangan STNK, baik roda dua maupun roda empat.

Kamis (5/1) menjadi hari yang padat di kantor-kantor Samsat di berbagai daerah. Hari ini adalah hari terakhir sebelum diberlakukannya kenaikan tarif perpanjangan STNK kendaraan bermotor. Kenaikan tarif perpanjangan STNK ditetapkan sebesar Rp 25 ribu bagi sepeda motor dan Rp 50 ribu untuk kendaraan roda empat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement