Jumat 06 Jan 2017 07:54 WIB

Jasad Korban Apartemen Bekasi Ditemukan dalam Kondisi Utuh

Rep: Kabul Astuti/ Red: Bilal Ramadhan
Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Bayu Pratama Gubunagi saat memberikan keterangan soal robohnya tangga darurat Apartemen Grand Kamala Lagoon, Rabu malam (4/1).
Foto: REPUBLIKA/KAbul Astuti
Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Bayu Pratama Gubunagi saat memberikan keterangan soal robohnya tangga darurat Apartemen Grand Kamala Lagoon, Rabu malam (4/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Jasad korban Pajar Sidik (21 tahun) yang tertimpa reruntuhan material tangga darurat Apartemen Grand Kamala Lagoon Jalan KH Noer Ali, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, ditemukan dalam kondisi utuh. Korban jatuh dari ketinggian lantai 32.

Korban ditemukan meninggal dunia pada Kamis (5/1) pukul 20.45 WIB dan berhasil dievakuasi pukul 21.21 WIB. Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Bayu Pratama Gubunagi mengatakan, korban dalam kondisi utuh.

"Kondisi korban utuh tidak ada (anggota badan) yang putus. Ada luka di sekujur tubuh, tapi tetap bisa dikenali. Kondisinya lembap. Posisi agak meringkuk," kata Kapolsek Bekasi Selatan, Kompol Bayu Pratama di lokasi kejadian, Kamis malam.

Korban berhasil dievakuasi petugas setelah tertimbun material tangga darurat selama hampir 44 jam sejak Rabu (4/1) pukul 01.00 WIB. Pada saat kejadian, korban sedang berada di lantai 32 menuju lantai 33 untuk memasang tangga darurat precast. Ia jatuh dari ketinggian bersama tangga darurat precast yang runtuh.

Ketinggian dari lantai 32 sampai basement diperkirakan hampir 100 meter. Sesaat setelah kejadian, korban masih hidup lantaran pada pukul 05.30 WIB masih terdengar suara korban minta tolong dari sela reruntuhan material.

Bayu menerangkan, korban ditemukan dalam posisi sejajar pintu masuk lantai lower ground, sekitar enam meter di bawah reruntuhan puing. Anggota tubuh korban yang tampak pertama kali bagian kepala, telinga, menyusul bahu dan kedua tangan. Operasi dinyatakan ditutup setelah korban ditemukan.

Menurut Bayu, lamanya evakuasi terkendala banyaknya material berat dan ruangan yang hanya seluas 6 kali 2,6 meter. Pada hari pertama, Rabu, tim berhasil mengangkat empat hingga lima meter puing dari total puing setinggi 12 meter.

Pada hari kedua, tim evakuasi hanya berhasil mengangkat kurang lebih satu meter. Pasalnya, kata dia, semakin ke bawah puing semakin rapat dan rapuh sehingga menyulitkan petugas dalam mengangkat material. Pengangkatan material dilakukan dengan bantuan crane.

Jasad korban kemudian dibawa ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, untuk dilakukan autopsi. Kasus ini berikut proses identifikasi dan olah TKP-nya akan dilakukan oleh Polres Metro Bekasi Kota. Keluarga korban, termasuk istri dan anaknya, langsung ikut bersama mobil yang membawa jasad korban ke RS Polri Kramat Jati.

Kapolsek Bekasi Selatan memastikan tidak ada korban lain yang masih tertimbun material. Pekerjaan proyek pembangunan ini dapat dilanjutkan setelah garis polisi dibuka dan olah TKP dinyatakan selesai. "Tidak ada korban lain karena pekerja hanya enam orang, yang hilang satu," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement