REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ada menu spesial kesukaan Ustadz Yusuf Mansur setiap kali berkunjung ke rumah Damanhuri Zuhri di Parung, Bogor. Wartawan senior Republika itu selalu menyediakan makanan khas Betawi berupa semur daging, sayur besan (sayur bersantan yang bahan bakunya berupa trubuk, kentang, soun, dan kubis), ikan gabus asin goreng, ikan mas pepes, dan makanan penutup berupa durian.
Yusuf Mansur yang merupakan putra asli Betawi, sangat menikmati menu spesial tersebut. Namun kini wartawan senior Republika tersebut sudah berpulang ke rahmatullah, tepatnya Senin (2/1/).
Pimpinan Pondok Pesantren Darul Qur’an itu merasa sangat kehilangan atas wafatnya Damanhuri Zuhri. Ia, yang baru pulang melakukan safari dakwah ke Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (4/1/), menyediakan waktu untuk datang pada acara takziah di rumah kediaman alm Damanhuri Zuhri pada Kamis (5/1/) malam.
Begitu sampai di rumah tersebut, ba’da Isya, keluarga alm Damanhuri langsung menghidangkan makanan khas Betawi tersebut. Yusuf Mansur pun menikmati makanan Betawi tersebut sambil sesekali bercerita tentang kebaikan alm Damanhuri Zuhri, terutama dalam membantu membesarkan Darul Qur’an dan rumah tahfizh.
Selesai makan, tiba-tiba datang Lurah Desa Waru, Kecamatan Parung, Toing. Ia membawakan buah durian yang sudah dibelah dan mempersilakan Ustadz Yusuf Mansur untuk menikmati buah durian tersebut. Beberapa tamu lainnya menemani Yusuf Mansur mencicipi makanan Betawi dan durian tersebut.
“Durian belum musim. Saya cari di Ciseeng (arah sebelah barat Parung, red) hanya ada beberapa buah. Langsung saya beli untuk Ustadz Yusuf Mansur, karena saya tahu beliau sangat suka durian,” kata Lurah Toing kepada Republika.co.id di sela acara takziah tersebut.