Sabtu 07 Jan 2017 17:43 WIB

Kebutuhan Melonjak, PMI Tangerang Kekurangan Darah AB

Red: Agus Yulianto
Petugas memeriksa stok darah di penyimpanan darah PMI.
Foto: Republika/ Wihdan
Petugas memeriksa stok darah di penyimpanan darah PMI.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten mengharapkan warga yang memiliki golongan darah AB untuk mendonorkan karena sangat dibutuhkan. Ini akrena persediaan di kantong darah terbatas dan tidak mencukupi terutama untuk golongan AB.

Untuk mengatasi masalah itu, kata Ketua PMI Kabupaten Tangerang Soma Atmaja di Tangerang, pihaknya menjalin kerja sama dengan instansi terkait seperti TNI dan Polri karena rutin menjadi donor darah. Hal tersebut agar stok darah yang tersedia menjadi aman dan bila ada warga yang membutuhkan sudah tersedia.

Namun untuk stok darah golongan A, B dan O dianggap mencukupi karena banyak penduduk yang menjadi donor. Dia mengharapkan warga secara rutin setiap tiga bulan mendonorkan darah untuk kepentingan kemanusiaan. "Satu titik darah sangat berharga bagi pasien yang membutuhkan karena menyangkut nyawa mereka," katanya, Sabtu (7/1).

Soma menambahkan, bila rutin mendonorkan darah, maka persediaan selalu mencukupi dan tersedia pada kantong di PMI setempat. Belakangan ini, ungkap dia, kebutuhan darah golongan AB dan B relatif banyak karena pasien memerlukan darah yang dirawat pada rumah sakit umum daerah dan swasta.

Dia mengatakan, salah satu penyebab kematian ibu dan anak saat melahirkan karena kurangnya persediaan darah pada PMI setempat. Masalah tersebut, katanya, sering tidak mampu diatasi pengelola rumah sakit atau klinik bersalin akibat stok darah yang tidak tersedia.

Soma mengharapkan, supaya warga menjadi pelopor donor agar ibu dan anak melahirkan dapat diselamatkan bila mereka membutuhkan darah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement