REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sumatera Utara (USU) mendirikan Sekolah Alam di Kawasan Ekowisata Sicanang, Belawan, Medan.
"Aktivitas peduli terhadap lingkungan tersebut, saat ini semakin banyak dilakukan para generasi muda harapan bangsa," kata Koordinator Pengabdian Pada Masyarakat Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Sumatera Utara (USU) Prof Rizabuana, MPhil, PhD di Medan, Selasa (10/1).
Hal ini, menurut dia, sebagai bentuk kesadaran yang cukup tinggi para remaja, dalam mencermati kondisi alam yang cenderung semakin memburuk.
"Dalam merespons kondisi alam tersebut, mahasiswa program studi S-1 Sosiologi Fisip USU melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk mendirikan Sekolah Alam Untuk Bumi Hijau, tanggal 6 sampai dengan 8 Januari 2017," ujar Rizabuana.
Ia menyebutkan, pada kegiatan tersebut, dan sekaligus melakukan penanaman 1.000 pohon mangrove di kawasan Ekowisata Sicanang Belawan.
Kegiatan itu, bertujuan untuk memberikan pendidikan luar sekolah bagi anak-anak yang putus sekolah dengan memanfaatkan potensi alam mangrove di sekitarnya.
"Di daerah tersebut, ada sekitar 6.000 anak yang mengalami putus sekolah dengan berbagai alasan di antaranya faktor kemiskinan dan ketidakmampuan ekonomi orang tua mereka," ucapnya.
Rizabuana mengatakan, dengan adanya sekolah alam itu, sangat membantu anak-anak para nelayan, sehingga bisa menikmati dunia pendidikan melalui sekolah alam yang didirikan.
"Sekolah alam tersebut, tidak mengikat waktu dan tempat bagi mereka. Pulang menangkap ikan mereka tetap bisa mengikuti proses belajar," katanya.
Sementara itu, Dosen Sosiologi Fisip USU Dr Sismudjito mengatakan, di sekitar sekolah alam tersebut, juga dilakukan penanaman 1.000 bibit mangrove oleh mahasiswa.
Selain dari bentuk kepedulian terhadap lingkungan, menurut dia, juga merupakan bentuk partisipasi mahasiswa dalam menanggulangi banjir rob dan abrasi yang selalu melanda daerah pesisir Sicanang.
"Kegiatan itu, juga sebagai media meningkatkan rasa cinta lingkungan bagi warga masyarakat setempat," kata Sismudjito.