Kamis 12 Jan 2017 15:42 WIB

Bank Syariah Didorong Biayai Proyek Infrastruktur Pemerintah

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Perbankan syariah.  (ilustrasi)
Foto: Republka
Perbankan syariah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Ekonomi Syariah SEBI School of Islamic Economic Aziz Setiawan mengatakan, bank syariah perlu terlibat dalam pembiayaan infrastruktur besar dengan sindikasi karena secara umum dana bank syariah masih terbatas. Secara umum, beberapa bank syariah sudah mencanangkan untuk masuk ke pembiayaan infrastruktur dalam rencana bisnis bank 2017.

"Untuk diversifikasi pembiayaan bank syariah, sangat baik masuk ke proyek infrastruktur yang digaransi oleh pemerintah karena lebih secure," ujar Aziz kepada Republika.co.id, Kamis (12/1).

Dengan demikian, risiko pembiayaan lebih rendah dan dapat menekan potensi pembiayaan bermasalah di sektor lain yang lebih tinggi. Selain itu, pembiayaan proyek-proyek infrastruktur pemerintah memiliki tingkat risiko yang rendah karena secara umum ada jaminan pemerintah. Sehingga pada akhirnya akan berdampak positi pada tingkat kesehatan bank yang lebih baik.

Menurut Aziz, keuntungan yang didapatkan oleh bank syariah jika melakukan sindikasi pembiayaan infrastruktur yakni adanya diversifikasi pembiayaan pada sektor yang prospektif dan bersifat jangka panjang. Sehingga, jika proporsinya signifikan maka akan menjamin stabilitas pembiayaan serta profitabilitas bank syariah dalam jangka menengah dan jangka panjang. "Jadi dengan pembiayaan tersebut diharapkan ada core financing dari bank syariah yang sehat dan stabil, untuk jangka menengah maupun jangka panjang," kata Aziz.

Dengan adanya core financing yang sehat, maka dapat menjaga stabilitas laba bank syariah dan menjaga daya saing bagi hasil untuk nasabah. Aziz berharap, ke depan diversifikasi pembiayaan ini dapat menekan NPF yang kini masih menjadi tantangan bagi bank syariah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement