REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahja Purnama atau Ahok tak masalah dengan tuduhan kepada dirinya yang dicap sebagai "Gubernur Tukang Gusur" dari lawan politiknya. Pejawat itu justru sesumbar dengan prestasi dirinya yang berhasil mengatasi banjir di Jakarta.
"Itu kan kata lawan, lu berasa enggak sih, gua Gubernur yang ngurangin titik banjir dua per tiga? Sekarang gua tanya sama elu. Elu merasa enggak sekarang seluruh kota Asia Tenggara karena La Lina kena banjir. Jakarta yang selama ini, banjir, dua tahun enggak banjir," kata Ahok di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (12/1).
Menurut dia, hal itu akibat dari normalisasi sungai yang ia lakukan. "Orang bilang gusur, sekarang gua tanya, normalisasi sungai tanpa menghilangkan rumah-rumah yang menduduki trase sungai itu caranya gimana? Diapungin rumahnya," tanyanya.
Sebelumnya, Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono menyampaikan orasi politik untuk meyakinkan warga agar tidak salah pilih. "Jangan sampai salah pilih, kalau salah pilih sengsaranya 5 tahun. Saya dan Mpok Sylvi akan berjuang, Jangan ada lagi rakyat yang digusur. Jangan pilih pemimpin yang suka gusur rakyat dan menyakiti rakyat," kata Agus di hadapan ratusan pendukung Agus-Sylvi, Jakarta, Selasa (10/1), lalu.
Agus menambahkan, bila dirinya terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 15 Februari nanti, dia akan menjadi pemimpin yang memberikan solusi terhadap kasus penggusuran. Sebab, Agus meyakini pemimpin dalam mengentaskan kemiskinan harusnya bisa mengatasi bukan dengan menggusur dan memindahkan warga miskin.
"Jangan yang miskin makin miskin dan sengsara bahkan terusir dari kotanya sendiri. Itulah komitmen saya, membangun tanpa menggusur. Sekali lagi, membangun tanpa menggusur," tegas Agus. "Bagaimana nasib mereka ke depan, kalau setiap kali terancam akan digusur dan kehilangan mata pencariannya. That's why I'm here, untuk menjadi seorang gubernur Jakarta yang benar-benar ingin mencintai rakyatnya."