REPUBLIKA.CO.ID, TAKENGON -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengingatkan agar bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) benar-benar dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan anak sekolah.
"Ini anak-anak mulai masuk sekolah. Ada yang sepatunya robek, minta ganti tas dan lain-lain. Jadi PKH ini untuk memenuhi kebutuhan anak sekolah," kata Mensos saat pencairan PKH di Takengon, Aceh Tengah, Sabtu (14/1)
Selain untuk anak sekolah, katanya, PKH juga untuk pemenuhan gizi ibu hamil, bayi dan balita. Mensos menegaskan bahwa PKH hanya untuk keluarga tidak mampu.
"Kenapa rata-rata penerima PKH ibu-ibu karena hanya ibu-ibu yang bisa hamil sebab syarat penerima PKH adalah ibu hamil, punya bayi, balita dan anak usia sekolah," ujar Mensos.
Di hadapan para penerima PKH, Mensos mengatakan pencairan PKH kali ini merupakan perluasan tahun anggaran 2016.
Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat mengungkapkan Provinsi Aceh mulai melaksanakan PKH pada 2008 di tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Pidie, Kabupaten Aceh Jaya dan Kota Lhokseumawe, sedangkan Kabupaten Aceh Tengah melaksanakan PKH pada 2013 dengan jumlah keluarga penerima manfaat sebanyak 3.028 keluarga.
Sejak 2013 jumlah keluarga penerima manfaat di Kabupaten Aceh Tengah terus dilakukan perluasan cakupan kepesertaan. Hingga 2016 jumlah penerima PKH di Aceh Tengah sebanyak 3.315 keluarga. Jumlah tersebut mengalami penambahan 3.012 keluarga sehingga total penerima bansos PKH 6.363 keluarga.
Nilai bansos PKH Aceh Tengah Rp7.924.018.314. Sedangkan rastra untuk 13.614 keluarga penerima manfaat dengan total bantuan mencapai Rp17.803.027.800.