Ahad 22 Jan 2017 19:11 WIB

Koperasi Syariah 212 Diharapkan Bangkitkan Ekonomi Makro

Rep: Fuji E Permana/ Red: Angga Indrawan
Ustaz Zaitun Rasmin (ketiga kiri) bersama Ketua Koperasi Syariah 212 Antonio Syafe’i (tengah) memberikan pengarahan kepada Jamaah yang mengisi formulir untuk menjadi anggota koperasi syariah 212 yang diselenggarakan di STEI Tazkia, Bogor, Jawa Barat, Jumat (2
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Ustaz Zaitun Rasmin (ketiga kiri) bersama Ketua Koperasi Syariah 212 Antonio Syafe’i (tengah) memberikan pengarahan kepada Jamaah yang mengisi formulir untuk menjadi anggota koperasi syariah 212 yang diselenggarakan di STEI Tazkia, Bogor, Jawa Barat, Jumat (2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) H Amlir Syaifa Yasin mengatakan, Koperasi Syariah 212 diharapkan tidak hanya membangkitkan ekonomi umat sekala mikro. Tapi juga bisa membangkitkan ekonomi umat skala makro.

"Nanti harus dipikirkan bagaimana membangkitkan ekonomi umat yang skala makro," kata Amlir kepada Republika.co.id, Ahad (22/1).

Ia berharap para pengusaha dan saudagar Muslim yang sudah mempunyai usaha makro bisa bersinergi dengan Koperasi Syariah 212. Mungkin kedepannya bisa dibuat pertemuan yang lebih besar dengan skala nasional untuk membicarakan Koperasi Syariah 212. 

Ia menjelaskan, pertemuan tersebut diharapkan bisa menggandeng para pengusaha Muslim untuk mendukung Koperasi Syariah 212. Sebab, kalau gerakan kebangkitan ekonomi umat Islam hanya di akar rumput saja, tanpa respons di atas, kata dia, maka tidak akan kuat.

"Akan sulit berkembang," ujarnya.

Ia mengungkapkan, saat ini perekonomian di Indonesia dari hulu ke hilir dikuasai orang lain. Maka diperlukan kemauan umat untuk bersatu membangun perekonomian umat. Menurut dia, persatuan adalah soal hati, bagi umat Islam yang lebih penting menata hatinya. 

Ia menegaskan, kalau hatinya sudah bersatu, maka akan mudah melakukan apapun. Koperasi Syariah 212 bisa jadi prospek baik bagi umat Islam maka diperlukan SDM yang baik pula untuk mengelolanya. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement