REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Sodik Mujahid menyatakan sangat prihatin dengan pemasangan spanduk yang bertuliskan menolak pertunjukan wayang karena tak sesuai syariat Islam di kawasan Jakarta Pusat. Sodik prihatin karena setelah agama kini budaya digunakan alat untuk mengadu domba.
"Kita sangat prihatin setelah agama, sekarang budaya dijadikan alat adu domba, adu domba bisa dilakukan oleh pihak ketiga yang tidak ingin Indonesia rukun damai dan maju," katanya, Selasa, (24/1).
Menurutnya fenomena ini salah satu akibat panasnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta. Karena itu Sodik berharap semua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta mengendalikan timnya masing-masing. Ia juga berharap masyarakat tidak terprovokasi dengan hal-hal tersebut.
"Kami harap rakyat tidak terprovokasi," ujarnya.