REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN – Rektor UII, Harsoyo megatakan, saat ini ada lima peserta Diksar Mapala UII yang dirawat di rumah sakit secara intensif. Meski demikian, ia tidak menjelaskan secara detail mengenai kondisi terakhir para peserta yang sedang menjalani perawatan.
“Lima orang dirawat secara intensif,” katanya pada konferensi Pers di Gedung rektorat UII, Selasa (24/1). Adapun lima peserta tersebut menjalani rawat inap setelah pemeriksaan kedua kalinya di Jogja international Hospital (JIH) pada Selasa (24/1).
Selain memberikan penanganan kesehatan, pihak rektorat juga melakukan pendampingan pada keluarga. Di antaranya mendampingi keluarga untuk mengetahui perkembangan kejadian yang sebenarnya, terutama keluarga peserta yang telah meninggal dunia, yakni Fadli, Asyam, dan Ilham.
Harsoyo juga menuturkan, pihaknya akan bertanggungjawab dengan menanggung seluruh biaya autopsi dan pengurusan jenazah Ilham. Hal itu termasuk biaya perjalanan jenazah sampai ke tempat pemakaman. Rektorat UII juga berkomitmen untuk memberikan keterangan sejelas-jelasnya jika ada penyelidikan dari pihak kepolisian.
Saat ini, UII tengah menyiapkan laporan ke Kopertis dan Ombudsman Republik Indonesia (ORI) terkait kajadian di Gunung Lawu. Hingga saat ini, berdasarkan pengakuan peserta saat pemeriksaan kesehatan Selasa (24/1), mereka mengalami kekerasan saat mengikuti Diksar Mapala UII.
Namun, untuk mengetahui lebih detail mengenai kekerasan yang terjadi, tim investigasi internal kampus UII masih melakukan pendalaman penyelidikan. Karena itu, saat ini Rektorat mengambil langkah membekukan semua aktivitas Mapala UII, hingga batas waktu yang tidak ditentukan.
Harsoyo membantah adanya keterlibatan pihak lain dalam kegiatan Diksar Mapala UII. “Tidak ada keterlibatan orang luar dalam kegiatan The Great Camping. Semua anggota panitia pengurus Mapala sendiri,” katanya. Sementara itu, alat yang digunakan untuk memecut para peserta adalah ranting, bukan rotan.
Direktur Humas UII, Karina Utami Dewi menyampaikan, pihak kampus belum mengetahui isi pernyataan surat izin orang tua wali peserta Diksar Mapala secara detail. Hal ini karena keberadaan surat tersebut hanya menjadi SOP kegiatan outdoor.
Menurutnya, sejauh ini UII belum pernah menyampaikan bahwa 35 peserta Diksar dalam kondisi sehat. “Kami tidak mengatakan bahwa ke-35 peserta sehat,” katanya. Namun ia membenarkan, setelah diperiksa di JIH yang pertama kalinya pada Sabtu (21/1), peserta diperbolehkan pulang ke tempat tinggal masing-masing.
Baca juga: Satu Peserta Diksar Mapala UII Jalani Operasi Infeksi Kaki