Selasa 24 Jan 2017 20:12 WIB

PKL Malioboro: Kami Siap Ditata, Tapi tak Dipindah

Wisatawan melintasi pedestrian di dekat lahan parkir sisi timur Jl Malioboro, DI Yogyakarta, Selasa (22/3).
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Wisatawan melintasi pedestrian di dekat lahan parkir sisi timur Jl Malioboro, DI Yogyakarta, Selasa (22/3).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pedagang kaki lima di bagian selatan Jalan Malioboro menyatakan mendukung kelanjutan program revitalisasi kawasan tersebut meski belum memperoleh sosialisasi mengenai kelanjutan proyek itu.

"Kami, pedagang kaki lima (PKL) berharap revitalisasi bisa berjalan seperti yang sudah dilakukan di bagian utara Jalan Malioboro. Kami siap ditata, tetapi tidak dipindah. Itu saja permintaan pedagang," kata Humas Komunitas Kawasan Malioboro Paul Zulkarnaen di Yogyakarta, Selasa (24/1).

Selain itu, selama proses revitalisasi berlangsung, pedagang juga berharap tetap dapat membuka lapaknya dengan memanfaatkan lokasi-lokasi kosong yang ada di sekitar proyek pembangunan.

"Misalnya saja buka di sebelahnya, atau ada lokasi sementara lain yang bisa digunakan. Namun, sampai sekarang memang belum ada kepastian apapun mengenai kelanjutan revitalisasi di Malioboro," katanya.

Paul yang juga tergabung sebagai petugas Jogoboro atau pengamanan Malioboro di bawah Unit Pelaksana Tugas (UPT) Malioboro juga memastikan akan menjalin komunikasi dan memberikan informasi kepada pedagang jika sudah ada kepastian mengenai kelanjutan revitalisasi Malioboro.

"Saat ini, kami belum tahu kapan revitalisasi akan dilanjutkan. Kalau sudah ada kepastian, maka kami akan mendatangi pedagang untuk menyampaikan informasi tersebut. Komunikasi dengan pedagang harus tetap terjalin," katanya.

Ia pun mengajak seluruh pedagang kaki lima di Malioboro untuk menjaga kebersihan di sekitar lokasi berdagang sehingga kawasan Malioboro yang baru saja berganti "wajah" bisa tetap nyaman, aman dan bersih.

Pada revitalisasi tahap pertama dari ujung utara Jalan Malioboro hingga batas Pasar Beringharjo, dilakukan perubahan di sepanjang trotoar dengan mengganti material trotoar dan menambah berbagai fasilitas seperti taman serta bangku. "Jika nanti lokasi berdagang usai revitalisasi menjadi lebih kecil, kami tetap menerima. Yang penting kami tidak dipindah. Itu saja," kata Paul.

Sementara itu, Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sulistiyo mengatakan akan melakukan koordinasi dengan Pemerintah DIY mengenai kelanjutan revitalisasi Malioboro di tahun 2017. "Jika akan diperbaiki, tentu PKL harus dipindah dulu sementara. PKL perlu memahami bahwa revitalisasi ini dilakukan untuk kebaikan dan kepentingan bersama. Semua pihak harus saling mendukung untuk kemajuan bersama," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement