REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan bahwa pertumbuhan bisnis perusahaan milik negara (BUMN) cukup baik pada 2016. Pada 2016, belanja modal BUMN mencapai Rp 298 triliun atau tumbuh 35 persen dibandingkan 2015. Modal ini lebih fokus untuk belanja infrastruktur energi dan konektivitas.
"Dengan demikian aset BUMN mengalami pertumbuhan 10 persen hingga mencapai Rp 6.325 triliun. Sedangkan ekuitas yang mencerminkan nilai investasi permanen pemerintah tumbuh 20 persen hingga mencapai Rp 2.234 triliun," kata Rini dalam Executive Leadership Program (ELP) di Istana Presiden, Rabu (25/1).
Rini menyampaikan, dari perusahaan 118 BUMN dan 25 anak perusahaan eks Bumn dengan jumlah karyawan lebih dari satu juta orang, Kementerian BUMN uga masih memiliki tagihan kepada negara yang relatif besar dimana pada 2016 mencapai Rp 66 triliun.
Di sisi lain, BUMN juga setelah melakukan ekspansi usaha hingga ke mancanegara dengan membuka kantor yang menjual produk berupa vaksin pelumas gerbong kereta api, kapal laut dan pesawat terbang. BUMN selama ini pun turut mendukung konektivitas maritim nusantara dengan penambahan pelabuhan penyeberangan, rute pelayaran, jumlah kapal dan juga mengembangkan 24 pelabuhan strategis di mana sembilan berlokasi di Indonesia bagian Timur.
Dalam konteks konektivitas udara BUMN telah mampu meningkatkan pelayanan bandara untuk 145 juta penumpang dan Garuda grup telah mengangkut 40 juta penumpang. Melalui angkutan publik kereta api terbang mengangkut 352 juta penumpang. PT Pelni telah mengangkut empat setengah juta penumpang dan ASDP telah menyeberangkan 6,6 juta penumpang.
Sementara, pembangunan LRT Palembang dan Jabodebek telah dimulai dan diharapkan terus diselesaikan pada 2018 dan 2019 Penundaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sudah teratasi dan saat ini mulai pembangunan awal untuk lima kilometer pertama. Diharapkan terselesaikan pada akhir 2019.
"Dalam mendukung konektivitas darat sudah BUMN sudah memulai membangun penambahan jalan tol sepanjang 1.260 kilometer, sehingga pada akhir tahun 2019 BUMN telah dapat mengoperasikan lebih dari 2.000 kilometer," ucap Rini. Dengan program pemerintah satu juta rumah, BUMN mendukung program ini dengan memberikan pembiayaan sebanyak 668 ribu unit rumah, dan pada 2018 ditargetkan akan membiayai lebih dari satu juta unit rumah.