REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TIMUR -- Ayah Ilham Nurfadmi Listia Adi (20 tahun), Syafii mengatakan, anaknya sempat tidak memberitahu keluarga jika sedang dalam kondisi sakit usai mengikuti pendidikan dasar (diksar) mahasiswa pecinta alam (mapala) UII Yogyakarta.
"Lewat telepon pada Senin, dia (Ilham) awalnya mengaku baik-baik saja, tapi kok suaranya aneh," ujarnya usai pemakaman di Pemakaman Umum Pringgasela, Lombok Timur, NTB, Rabu (25/1/.
Setelah didesak, Ilham mengaku telah dipukuli selama Diksar Mapala UII di Gunung Lawu, Jawa Tengah. "Saya sempat tanya di telepon, kata dia dipukuli dan dia sudah tidak tahan dengan sakit yang dialami," ucapnya.
Ia telah melaporkan kasus dugaan kekerasan terhadap Ilham ke Polda DIY pada Senin (23/1). Syafii yang tiba di Yogyakarta pada Senin (23/1) langsung menuju ke Polda DIY untuk melaporkan kasus ini, sebelum menuju RS Bethesda Yogyakarta. Dia berharap kasus ini segera terungkap dan pelaku segera diadili.
Selain itu, dia mengapresiasi pihak UII yang telah pro aktif dalam kejadian ini. "Kampus pro aktif atas kejadian ini, Alhamdulillah kampus bantu dalam proses administrasi, pemulangan difasilitasi, semalam Rektor UII juga datang pelepasan jenazah di rumah duka RS Bethesda," katanya menambahkan.
Ilham merupakan mahasiswa semester IV Hukum Internasional UII asal Lombok Timur, NTB, yang ikut dalam Diksar Mapala UII di Gunung Lawu, Provinsi Jawa Tengah sejak 14 Januari sampai 22 Januari 2017. Ilham mengembuskan nafas terakhirnya di RS Bethesda Yogyakarta pada Senin (23/1), tengah malam.