Kamis 26 Jan 2017 16:35 WIB

10 Ribu Penumpang Diprediksi Bakal Banjiri Stasiun Malang Akhir Pekan Ini

Rep: Christiyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Petugas membersihkan gerbong kereta api di Stasiun Senen, Jakarta Pusat.
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Petugas membersihkan gerbong kereta api di Stasiun Senen, Jakarta Pusat.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sekitar 10 ribu penumpang KA lokal dan jarak jauh diprediksi akan membanjiri Stasiun Malang pada akhir pekan ini. Hal tersebut karena adanya libur Imlek yang jatuh pada Sabtu (28/1).

Menurut Kepala Stasiun Malang, Suprapto, mengatakan sampai saat inj tak ada pembatalan tiket pada keberangkatan akhir pekan. Hampir seluruh tiket kereta ludes terjual dan hanya menyisakan beberapa kursi kosong.

"Tidak ada yang batalkan tiket untuk akhir pekan ini karena mungkin ada momen Imlek makanya masyarakat ingin berlibur," jelas Suprapto saat ditemui di Malang, Kamis (26/1).

Untuk Jumat (27/1) saja tercatat ada 1.473 penumpang KA asal Jakarta dan 355 penumpang KA asal Bandung yang tiba di Stasiun Malang. Dengan demikian total penumpang tiba mencapai 1.828. "Itu baru satu hari dan KA jarak jauh, belum ditambah KA lokal," imbuhnya.

Meski penumpang membludak tidak ada penambahan fasilitas pada libur Imlek di Stasiun Malang. Ia menuturkan keluhan yang masuk ke customer service meningkat karena penumpang mengantre tiket terlalu lama.

Akan tetapi pihaknya sudah berulang kali mengingatkan bahwa pembelian tiket tak harus mengantre di loket stasiun. "Kita sudan sarankan beli tiket di external channel via jejaring supermarket atau secara online," kata Suprapto.

Menghadapi libur Imlek yang akhir pekan ini PT KAI Daop 8 Surabaya mengadakan kereta tambahan. Manager Humas Daop 8 Surabaya Gatut Sutiyatmoko menerangkan kereta tambahan tersebut menempuh rute Surabaya-Jakarta.

Dalam keterangan yang diterima Republika pada Kamis (26/1) Gatut menjelaskan ada tiga kereta tambahan. Yakni KA Bima Tambahan, KA Gajayana Tambahan, dan KA Kertajaya Tambahan. "Selain itu ditambahkan satu gerbong penumpang dalam kereta api reguler," jelas Gatut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement