Senin 30 Jan 2017 15:45 WIB

Pemerintah Incar Investasi Rp 140 Triliun dari Sektor ESDM

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Nur Aini
Kepala Badan Koordinat Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong memberikan sambutannya saat meresmikan layanan investasi tiga jam sektor ESDM di Gedung BKPM, Jakarta, Senin (30/1).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Kepala Badan Koordinat Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong memberikan sambutannya saat meresmikan layanan investasi tiga jam sektor ESDM di Gedung BKPM, Jakarta, Senin (30/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong menargetkan realisasi investasi dari sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dapat mencapai minimal Rp 140 triliun atau setara dengan 20 persen dari target nasional di 2017. Hal itu disampaikan Thomas usai meluncurkan layanan cepat perizinan investasi tiga jam terkait infrastruktur di sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) atau yang disingkat menjadi ESDM3J, di Jakarta, Senin (30/1).

"Perkiraan saya pribadi sektor ESDM bisa 20-50 persen dari total investasi nasional kita yang Rp 678 triliun. Berarti kalau 20 persen ya Rp 140 triliun, kalau 50 persen sekitar Rp 340 triliun," ujarnya.

Menurut Thomas, BKPM telah mendata 100 proyek investasi terbesar di 2017, baik yang berasal dari investor asing maupun lokal. Dari daftar tersebut, banyak investasi yang berasal dari sektor migas dan listrik. "Saya lumayan kaget, listrik dan migas banyak sekali," tutur Thomas.

Berdasarkan data izin prinsip yang dimiliki BKPM, kata dia, ada sekitar Rp 200 triliun nilai investasi yang sudah didaftarkan para investor untuk proyek di 2017. Adapun tiga negara investor terbesar yakni Jepang, Cina, dan Amerika Serikat. Sementara, dari sisi penanaman modal dalam negeri, menurut Thomas, sudah banyak perusahaan lokal yang menggarap sektor listrik. Tahun ini, hampir semua pemain lokal melakukan ekspansi bisnis dengan membeli lahan ekstra untuk keperluan proyek pembangkit listrik.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement