REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PDIP Masinton Pasaribu, meminta presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk mengungkap siapa orang yang menghalanginya bertemu dengan Presiden Jokowi. Sebab, saat konferensi persnya kemarin, SBY mengatakan dengan istilah 'konon' ada orang di sekitar Jokowi yang mencegah bertemu.
Menurutnya, pernyataan itu tidak pas disampaikan SBY hanya melalui media, karena ia harus menjadi panutan semua pihak. Karena, lanjut dia, ketika pernyataan yang disampaikan menggunakan istilah konon, maka informasi yang disampaikan tidak valid.
''Presiden firm dong, agar publik tidak abstrak. Maka sebenarnya adalah, siapa yang dilingkaran presiden sebut saja. Tapi kan Pramono Anung sudah menegaskan tidak ada,'' kata Masinton, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (2/2).
Masinton menilai sikap SBY tersebut berlebihan. Sebab, hal yang sama pernah terjadi ketika pada rumah dinas Jokowi ketika menjabat gubernur DKI ditemukan alat sadap. Saat itu, Jokowi hanya menyerahkan kasus tersebut kepada polisi tanpa bersikap secara berlebihan.
''Saya tidak tahu juga validitas informasi ke SBY. Informasi yang lebih kepada hal yang pribadi. Publik harus dipaksa memahami perasaan beliau,'' jelasnya.