REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Pasukan Khusus Israel menyerang tahanan Palestina di dalam penjara Nafha Israel di Gurun Negev, Kamis (2/2).
Komite Tahanan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) mengatakan, pasukan Israel menyerbu penjara Nafha dan memaksa sejumlah narapidana untuk membuka pakaian mereka.
"Pasukan Israel mempermalukan para tahanan dan menghancurkan benda-benda milik tahanan," ujar Komite Tahanan PLO dalam pernyataan resmi, dikutip kantor berita Anadolu.
Kepala Komite Tahanan PLO, Issa Qaraqe, memperingatkan situasi mencekam yang terjadi di dalam penjara. Ia mendesak masyarakat internasional untuk campur tangan melindungi tahanan Palestina dari penindasan dan penyiksaan yang dilakukan oleh pemerintah Israel.
"Dunia harus bertindak cepat untuk menghentikan pelanggaran berulang terhadap tahanan Palestina di penjara-penjara Israel," katanya.
Pada Rabu (1/2), Layanan Penjara Israel mengumumkan beberapa hukuman tambahan bagi para tahanan di penjara Nafha, setelah seorang tahanan diduga menikam seorang penjaga penjara Israel. Terdapat lebih dari 7.000 warga Palestina yang saat ini mendekam di penjara-penjara di negara Yahudi tersebut.
Menanggapi aksi brutal pasukan Israel terhadap tahanan Palestina, puluhan warga Palestina berkumpul di depan kantor Palang Merah Internasional di Gaza untuk melakukan aksi protes. Demonstran yang diorganisir oleh kelompok National and Islamic Forces, membawa spanduk bertuliskan "Kami tidak akan pernah melupakan saudara-saudara kami di penjara. Masalah ini menyatukan kita semua."