REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto angkat bicara terkait polemik dugaan penyadapan yang melibatkan KH Ma'ruf Amin dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Prabowo menilai, tak perlu ada yang dikhawatirkan jika memang percakapan yang dilakukan tidak melanggar hukum.
"Kalau memang kita niatnya baik, kita lakukan semua dalam koridor Pancasila dan koridor membakti kepada ibu pertiwi, kita bekerja semua untuk rakyat dan bangsa dan kita tidak melanggar hukum, sebetulnya disadap juga nggak apa-apa," kata dia usai acara Peringatan 9 Tahun Partai Gerindra di DPP Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (6/2).
Mantan danjen Kopassus ini mengatakan, siapapun tak harus takut dengan penyadapan yang dilakukan oleh pihak yang memegang kekuasaan. Baginya, hal lumrah ketika penguasa melakukan penyadapan dalam konteks keamanan negara. Selama yang dilakukan benar, tak perlu ada yang ditakutkan dan reaktif.
"Karena semua orang pasti nyadap semua orang zaman sekarang. Yang punya kekuasaan pasti nyadap, iya kan? Semua negara nyadap, ya kita kalau bicara yang benar ya nggak apa-apa," ujar dia.
Prabowo menambahkan, tak perlu ada pertikaian di antara sesama anak bangsa. Mantan pangkostrad itu berpesan, semua berada dalam satu kapal besar bernama Indonesia. Ia mengajak semua pihak bersama-sama membangun bangsa menjadi lebih baik.
"Jangan selalu mencari konflik, untuk apa sih? Kita semua ini kan dalam satu kapal, jadi jangan zero sum game, mari kita sama sama sama," ujar dia.