REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman memaparkan hasil capaiannya selama dua tahun dalam memimpin Kementerian Pertanian pada ribuan mahasiswa peserta Jambore Nasional Mahasiswa di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu (4/2). Sambutan positif disampaikan para mahasiswa dengan memberikan tepuk tangan atas kinerja yang telah dicapai Kementerian Pertanian.
Para mahasiswa menyampaikan minatnya untuk membantu mengawal program-program pertanian. Dengan demikian para mahasiswa bisa menjadi bagian dari program-program yang memajukan dunia pertanian di Indonesia.
Menurut Amran, selama 32 tahun (1984-2015), bidang pertanian Indonesia masih mengandalkan impor untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri. Namun, sepanjang tahun 2016, Indonesia mampu meningkatkan produksi pangan strategis sehingga volume impor turun. "Bahkan, tidak ada impor untuk padi, cabai, dan bawang merah,” kata Amran seperti diceritakan kepada Republika.co.id, Senin (6/2).
Amran menjelaskan, selama dua tahun terakhir, pemerintah telah melakukan penyempurnaan regulasi di bidang pertanian mencakup semua aspek. Di antaranya, merevisi Perpres 172/2014 tentang tender penyediaan benih dan pupuk menjadi penunjukkan langsung atau e-katalog. Ini mengakibatkan pupuk turun tepat waktu atau menjelang masa tanam.
Selain itu, kata Amran, refocusing anggaran 2015 hingga 2017 sebesar Rp 12,2 triliun dari perjalanan dinas, rapat, rehab gedung direvisi menjadi rehab irigasi, alat mesin pertanian, cetak sawah, dan lainnya untuk petani. Pemerintah juga melaksanakan berbagai program untuk meningkatkan produksi pertanian. "Antara lain perbaikan irigasi sebanyak 3,05 juta hektar mampu dikerjakan dalam waktu 1,5 tahun dari target 3 tahun,” kata Mentan.
Pemerintah juga menyediakan alat dan mesin pertanian sebanyak 180 ribu unit (naik 2.000 persen), asuransi pertanian 674.650 hektar (naik 100 persen), dan pembangunan embung, longstorage, dan dam-parit mencapai 3.771 unit. Selain itu, pengembangan benih unggul dua juta hektar. Saat ini, Kementan telah membangun lumbung pangan perbatasan, integrasi jagung-sawit 233 ribu hektar, peningkatan indeks pertanaman, pengembangan lahan rawa lebak, dan sapi indukan wajib bunting.
Menurut Amran, pencapaian tersebut bukan semata hasil kerja kementerian pertanian, tetapi juga didukung oleh berbagai pihak. "Termasuk adik-adik mahasiswa dari seluruh Indonesia. Ke depan saya minta mahasiswa mengawal pertanian Indonesia, kalau ada yang menyimpang atau ada yang melenceng, adik-adik mahasiswa boleh melaporkan dan menemui saya di kantor kementerian pertanian. Selama saya menjabat menteri sudah ribuan orang pegawai sudah saya copot dikementan karena penyalah gunaan jabatan," katanya.
Amran menceritakan, awal dirinya menjabat mentri pertanian, dia sudah menempatkan perwakilan KPK, kepolisian, dan kejaksaan di depan ruangan kerjanya. Tujuannya, agar semua program-program kerja kementeriannya dipantau oleh ke tiga institusi hukum tersebut. "Agar pemerintahan Jokowi-JK bersih dari segala bentuk KKN," katanya.
Jambore nasional mahasiswa dihadiri oleh lebih dari tiga ribu mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di tanah air. Pemaparan Mentan terkait capaian kinerja pun mendapat sambutan dari para peserta.