Rabu 08 Feb 2017 19:53 WIB

Plt Gubernur Sambangi Lokasi Kebakaran Kwitang

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Indira Rezkisari
Warga di lokasi bekas kebaran di kawasan Kwitang, Jakpus, Rabu (8/2).
Foto: Republika/Noer Q
Warga di lokasi bekas kebaran di kawasan Kwitang, Jakpus, Rabu (8/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebakaran kembali melanda wilayah Jakarta Pusat. Kawasan yang terbakar adalah kawasan pemukiman Kwitang, tepatnya di Jalan Kramat Kwitang III RT 09 RW 08 dan RT 08 RW 09.

Api berkobar sejak pukul 23.30 WIB pada Selasa (7/2). Lurah Kwitang, Hamdani mengatakan ada 40 rumah yang terbakar di kawasan tersebut.

"250 jiwa betul tapi untuk rumah itu sendiri sekitar 40  terus untuk KKnya itu sekitar 70 telah terdata. Data susulan saya belum tahu," ujar Hamdani di Kwitang, Jakarta Pusat, Rabu (8/2).

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumarsono mengatakan prinsip yang paling penting dalam menghadapi situasi sekarang ini adalah pertolongan pertama dari Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede dan jajarannya untuk menyediakan tenda darurat, termasuk makanan, selimut dan alat mandi.

Dalam kunjungannya ke lokasi kebakaran, Sumarsono mengatakan Pemprov DKI Jakarta akan menyiapkan bantuan fasilitas untuk korban kebakaran.

"Ya, itu bisa kalau ada kehilangan dokumen seperti KTP, ijazah, rapor, paspor melalui koordinasi dengan Pak Lurah Hamdani nanti akan dikoordinasikan dan semua akan diberikan bantuan pengurusan secara cepat itu service dari Kota Jakarta Pusat," kata Sumarsono.

Selanjutnya, ia mengatakan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) dan Lurah Kwitang akan langsung mengidentifikasi setelah pendataan dokumen pribadi (KTP, Paspor, dan sebagainya) selesai.

"Setelah lurah laporan keluarga ini yang hilang apa aja, kemudian akan kita list lalu kita cek untuk ngecek seorang itu udah masuk DPT atau tidak itu hanya butuh 2 menit akan keluar namanya. Nah kalau sudah keluar namanya akan diprint ulang. Jadi saya kira kalau KTP itu dalam pilkada dua hari sudah bisa diselesaikan. Itu menjadi prioritas Pak Lurah asalkan tahu, apalagi tahu NIKnya. Kalau nggak nama saja sudah bisa, nanti kita cek apalagi ada sidik jarinya nggak rusak, gampang itu dicek dua menit," ujarnya

Selain itu, seorang warga bernama Marzuki (43 tahun) mengatakan rumah warisan peninggalan rumah orang tuanya seluas 3x7 meter persegi habis dilalap api.  "Keponakan saya ketimpa tembok," kata Marzuki yang sehari-harinya bekerja sebagai tukang ojek ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement