Rabu 08 Feb 2017 20:03 WIB

Harga Cabai di Boyolali Tembus Rp 160 Ribu per Kilogram

Penjual cabai rawit merah menunggu pembeli. Ilustrasi
Foto: Edwin Dwi Putranto/Republika
Penjual cabai rawit merah menunggu pembeli. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Harga komoditas sayuran jenis cabai di pasar tradisional Boyolali sudah menembus Rp 160.000 per kilogram. Kenaikan disebut akibat dampak cuaca ekstrem yang menyebabkan produksi menurun.

Yuni (40) salah satu pedagang di Pasar Kota Boyolali, Rabu (8/2), mengatakan, harga cabai rawit merah di Pasar Kota Boyolali yang sempat turun hingga Rp 90 ribu per kilogram, kini kembali melonjak hingga Rp 160 ribu per kilogram.

Menurut Yuni harga cabai merah keriting di pasar tradisional rata-rata dijual Rp 70 ribu per kg, dan rawit hijau Rp 50 ribu per kilogram, sedangkan komoditas sayuran lainnya stabil. Yuni menyebut tingginya harga cabai tersebut akibat jumlah pasokan dari daerah sentra produksi seperti Cepogo Boyolali menipis. Hal ini, kemungkinan dampak akibat cuaca buruk di daerah pertanian sehingga hasil panen rusak semuanya.

Yuni mengatakan pasokan cabai biasanya rata-rata bisa mencapai 10 kilogram hingga 20 kilogram per hari, tetapi akibat cuaca buruk ini, paling tiga hingga lima kilogram per hari, sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan pasar.

Selain itu, kata Yuni, tingginya harga cabai di pasaran juga sangat mempengaruhi permintaan menjadi turun dratis. Pelanggannya biasanya mengambil barang satu hingga dua kilogram, kini hanya seperempat kilogram saja. Bahkan, masyarakat atau pengunjung hampir tidak ada yang membeli cabai.

Hal tersebut juga terjadi di Pasar Tradisional Sambi Boyolali, tingginya harga cabai banyak dikeluhkan pedagang di daerah itu, karena pasar menjadi sepi pengunjung.

Ramto (45), pedagang di Pasar Sambi mengatakan tingginya harga cabai dalam sepekan ini, karena pasokan barang ke pasar terus berkurang. "Kondisi cuaca buruk saat ini, menyebabkan produksi cabai banyak yang busuk dan gagal panen," ucapnya.

Menurut dia, pasokan barang dari tingkat petani hanya sedikit, sehingga harga tidak mampu dikendalikan. Pasokan cabai rata-rata hanya sekitar tiga kg selama sepekan, sehingga stok terbatas. "Saya soal harga hanya mengikuti saja, jika barang dari petani naik kondisi pasar penyesuaikan," kata Ramto.

Kendati demikian, para pedagang berharap ada solusinya dengan mendatangkan pasokan dari daerah sentra lainya yang memiliki persediaan cukup sehingga dapat menekan harga di pasar.

Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perdagangan dan perindustrian Boyolali, Yohanes, mengatakan, pihaknya terus melakukan pemantauan perkembangan harga dengan menurunkan petugas di pasar-psar tradisional di Boyolali. Menurut Yohanes harga cabai rawit merah dari hasil pantauan hari sebelumnya masih dijual Rp 110.000 per kg di Pasar Kota Boyolali dan Sunggingan, sedangkan Rp 120 ribu per kilogram untuk Pasar Sambi, serta Rp 140 ribu per kilogram untuk Pasar Simo. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement