Kamis 09 Feb 2017 15:36 WIB

Pertumbuhan Muslim di Jerman Diprediksi Meningkat

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Agus Yulianto
Muslim di Jerman (Ilustrasi)
Foto: frontpagemag.com
Muslim di Jerman (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Setelah Prancis, Jerman memiliki populasi Muslim terbesar di Eropa Barat. Setidaknya ada 4 juta warga Muslim yang menetap di Jerman, atau sekitar lima persen dari total populasi Jerman. Namun, angka rataan ini diprediksi meningkat pada akhir 2016.

Salah satu pendorong banyaknya Muslim di Jerman adalah migrasi massal dari sejumlah negara-negara mayoritas Muslim. Berdasarkan data dari Dewan Pusat Muslim Jerman, pada 2016 ada sekitar 300 ribu imigran datang ke Jerman. Jika ditambah dengan imigran yang datang pada 2015, maka jumlahnya mencapai lebih dari satu juta orang.

Sekitar 80 persen dari total jumlah imigran tersebut, atau sekitar 800 ribu orang pada 2015 dan 240 ribu orang pada 2016, diketahui beragama Islam. Sementara rata-rata pertumbuhan populasi di komunitas Muslim Jerman, yang mencapai sekitar 1,7 persen per tahun atau sekitar 77 ribu orang. Rata-rata pertumbuhan populasi ini merujuk kepada hasil riset dari Pew Research Center tentang pertumbuhan Muslim di Eropa.

Berdasarkan proyeksi dari Pew Research Center, yang dilakukan sebelum krisis migran, jumlah Muslim di Jerman pada 2015, diperkirakan mencapai sekitar 5,1 juta orang. Dengan tambahan jumlah imigran Muslim yang datang ke Jerman pada 2015 dan 2016 serta rata-rata pertumbuhan Muslim, yang mencapai 77 ribu, populasi Muslim di Jerman diperkirakan bertambah 1,7 juta orang.

Artinya, jumlah populasi Muslim di Jerman diperkitakan mencapai 6,2 juta orang hingga akhir 2016. Angka ini sekitar 7,6 persen dari jumlah total populasi Jerman, yang mencapai 82,8 juta orang. Bahkan, Presiden Asosiasi Pemerintahan Kota Bavaria, Uwe Brandl, memprediksi, pertumbuhan Muslim di Jerman bisa mencapai 20 juta orang pada akhir 2020.

Prediksi ini berdasarkan adanya pertemuan kembali para anggota keluarga. "Orang yang telah mendapatkan izin untuk tinggal di Jerman, tentu akan membawa empat atau delapan anggota keluarganya ke Jerman," kata Brandl seperti dikutip Zero Hedge, Kamis (9/2).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement