REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 14 koperasi dan usaha kecil menengah (KUKM) yang difasilitasi Kementerian Koperasi dan UKM di pagelaran Indonesia Fashion Week (IFW) mencatatkan prestasi membanggakan. Mereka mendapatkan tawaran kerja sama untuk memasok produk KUKM dari peritel besar bahkan hingga ke luar negeri.
Salah satu negara yang tertarik dengan produk KUKM adalah Amerika Serikat. "Ini menunjukkan produk KUKM khususnya produk fesyen dan aksesories-nya mampu bersaing di pasar domestik maupun pasar global," ujar Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop dan UKM I Wayan Dipta melalui siaran pers, Jumat (10/2).
Dalam gelaran yang berlangsung di JCC 1-5 Februari 2017 lalu, KUKM ini mampu mencatatkan jumlah transaksi mencapai Rp 669,590 juta. Angka tersebut terdiri atas transaksi ritel sebesar Rp 233,690 juta dan transaksi order sebesar Rp 435,9 juta.
Salah satu KUKM, Nahdi Jewelerry mendapatkan order dari Sarinah, Debenhams (deparment store asal Inggris yang memiliki outlet di Indonesia) dan pengusaha Bali.
JF Bags juga diminati perusahaaan di Jakarta dan Pekanbaru untuk menjadi reseller. Lainnya, Nazia Silk Painting mendapat pesanan aksesoris sebanyak 600 buah dari pengunjung asal Los Angeles AS. Produk Ayasins mendapatkan kerjasama dengan pengusaha Jakarta untuk memproduksi tas berbahan baku sabut kelapa.
"Seluruh pemesanan tersebtu akan ditindaklanjuti oleh KUKM yang bersangkutan," kata Wayan.
Perhelatan IFW 2017 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) kali ini mengangkat tema Celebrations of Culture. Dengan mengangkat tema tersebut diharapkan, IFW 2017 mampu menjadi baromater bagi para pelaku mode di Indonesia, dalam mengembangkan produk fesyen berkonten lokal dengan kualitas global.
Pada ajang itu Kemenkop dan UKM memfasilitasi stan kepada 14 KUKM yang bergerak di bidang fesyen dan aksesories. Mereka berasal dari Lampung, Jawa tengah, Jawa Timur, Jakarta, Yogyakarta, Jawa Barat dan Bali.