Sabtu 11 Feb 2017 03:55 WIB

KPUD DKI Jelaskan Alasan Pertanyaan Keunggulan Calon Lain

Red: Ilham
Ketua KPUD DKI Jakarta Sumarno.
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Ketua KPUD DKI Jakarta Sumarno.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta, Sumarno menjelaskan soal pertanyaan terakhir dalam debat ketiga yang ditujukan kepada setiap pasangan calon. Pasangan calon diminta menyebutkan kelebihan dan keunggulan dari pasangan calon lainnya. 

"Memang pertanyaan terakhir yang agak unik, tadi setiap pasangan calon diminta untuk menyebutkan kelebihan, sisi positif ataupun keunggulan calon lain, memang inisiatif itu dari KPU DKI. Kami menginginkan itu ditanyakan kepada setiap pasangan calon dalam sesi terakhir," kata Sumarno saat konferensi pers setelah debat putaran terakhir Pilkada DKI Jakarta 2017 di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (10/2).

KPUD ingin melihat bahwa sesungguhnya pasangan calon itu masing-masing punya kelebihan yang layak diapresiasi dan diakui oleh pasangan calon lain. "Selama ini kan mereka sudah saling menyindir, mengkritik, dan saling melihat sisi negatif," kata Sumarno.

Terkait pertanyaan, kata dia, KPUD juga ingin mengintegrasikan kelompok-kelompok yang pada masa kampanye itu kemudian mengalami sedikit friksi. "Kami ingin betul-betul di akhir masa kampanye itu kemudian masyarakat Jakarta yang semula terkotak-kotak dan terbelah-belah itu kemudian bisa menyatu kembali sebagai warga Jakarta," kata Sumarno.

KPUD telah menyelenggarakan debat putaran terakhir calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta. KPUD mengangkat tema Kependudukan dan Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat Jakarta dengan sub-tema perlindungan anak, pemberdayaan perempuan, pemberantasan narkoba, dan perwujudan ibukota sebagai kota ramah disabilitas pada debat ketiga.

Pilkada DKI 2017 akan diikuti tiga pasangan cagub, yaitu pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, dan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Para kandidat berkampanye untuk menyampaikan visi, misi, dan program kepada warga mulai 28 Oktober 2016 hingga 11 Februari 2017. Kemudian mulai 12 sampai 14 Februari 2017 adalah masa tenang dan pemungutan suara dijadwalkan berlangsung 15 Februari 2017.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement