Sabtu 11 Feb 2017 14:21 WIB

GNPF MUI: Hati-Hati Adu Domba Umat Islam dengan Pemerintah

Rep: Amri Amrullah/ Red: Bayu Hermawan
Peserta aksi 112 (12 Februari 2017) mengikuti Tausiyah Nasional di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (11/2).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Peserta aksi 112 (12 Februari 2017) mengikuti Tausiyah Nasional di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (11/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) sekaligus  Ketua Dewan Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI), Habieb Rizieq Syihab menyampaikan kepada umat Islam di Indonesia agar tetap menjaga ukhuwah Islamiyah antara sesama muslim dan jangan terprovokasi untuk diadu domba dengan pemerintah.

Hal ini disampaikan Habib Rizieq dalam pidatonya saat acara Tausyiyah dan Doa untuk Keselamatan Bangsa di Masjid Istiqlal, Jakarta, Sabtu (11/2). Pidato Habib Rizieq yang juga sebagai penutup acara ini sekaligus mengingatkan umat Islam untuk tidak lengah dengan musuh Islam termasuk dengan kasus penodaan agama oleh Ahok.

"Saya ingin ingatkan umat Islam yang ikut acara ini, bahwa kita harus terus menerus dan tidak boleh berhenti menguatkan ukhuwah islamiyah diantara umat Islam Indonesia saat ini. Kita tidak boleh bercerai berai membela kalimah Allah dan membela agama Allah dan bangsa kita," kata Habib Rizieq.

Ia mengatakan berbagai aksi bela Islam yang telah digelar sejak pertama hingga kemarin 212, termasuk hari ini 112 tidak lain dan bukan hanya digelar untuk mencari ridho Allah. "Apapun resikonya kita tak peduli karena kita hanya mencari ridho Allah," ujarnya.