REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sprinter Amerika Shawn Crawford dilarang mengikuti kejuaraan selama dua tahun. Sprinter yang meraih medali emas di Olimpiade Athena 2004 tersebut gagal memenuhi tes doping yang sifatnya out of competition.
Badan Anti Doping Amerika Serikat (USADA) mengeluarkan skorsing untuk Crawford karena tidak memberitahukan keberadaannya selama 18 bulan terakhir kepada pihak penguji doping.
Menanggapi hal ini, perwakilan dari agensi Crawford, Kimberly Holland mengatakan bahwa sprinter berusia 35 tahun itu telah mengundurkan diri dari atletik setelah gagal memberikan medali di Olimpiade London 2012 lalu.
"Crawford telah pensiun tahun lalu, dan sudah pindah, sayangnya pengumuman pengunduran dirinya saja tidak cukup, karena dia harus menyelesaikan surat-surat pensiunnya secara administratif," kata Kimberly, dilansir dalam laman Reuters, Sabtu (20/4).
USADA menganggap Crawford telah melanggar aturan karena tidak memberitahukan keberadaanya. Atlet diminta untuk memberikan rincian tentang keberadaan mereka agar mudah dilakukan tes doping pada periode tertentu yang bersifat di luar kompetisi.
Crawford juga berhasil memenangkan medali perak di nomor estafet 4x100 di Athena dan nomor 200 meter individu di Beijing.
Ketika di Beijing, dia melintasi garis di urutan keempat namun karena ada dua atlet yang di diskualifikasi maka dia mendapatkan tempat kedua.
Churandy Martina dari Belanda dan Wallace Spearmon asal Amerika di diskualifikasi karena berlari keluar dari jalur mereka. Crawford kemudian memberikan medali peraknya untuk Martina, karena dia menganggap Martina layak mendapatkannya.