REPUBLIKA.CO.ID, MYANMAR -- Pelari jarak jauh andalan Indonesia, Triyaningsih, mengaku sangat bersyukur bisa mempertahankan emas 10000 meter yang diraihnya pada SEA Games 2011. Emas ini berhasil diraihnya setelah di nomor 5000 meter putri ia gagal menyabet emas.
"Terima kasih kepada Allah yang memberikan saya kekuatan. Emas ini untuk rakyat Indonesia," kata Triyaningsih seusai perlombaan.
Wanita kelahiran 15 Mei 1987 itu mengatakan, keberhasilan ini diraih berkat pembelajaran atas kegagalan di nomor 5000 meter, Selasa (17/12). Saat itu, Triyaningsih harus puas mendapat perak karena tidak sabar dalam menjaga pace (kecepatan lari) dalam satu putaran.
"Saya selalu berusaha untuk berada di depan. Ternyata pelari Myanmar kala itu mampu membalap," kata dia.
Berkaca dari kegagalan itu, Triyaningsih beserta pelatihnya Wita Witarsa menerapkan strategi berbeda di nomor 10000 meter. Meskipun sempat berada di depan, namun Triyaningsih menurunkan kecepatan pada lap ke-16 dan sengaja membiarkan Phyu War Thet berada di depan.
Triyaningsih sengaja membayangi hingga lap ke-24. Dan ketika sudah memasuki putaran terakhir atau lap ke-25, Triyaningsih langsung tancap gas untuk menyalip Phyu War Tet yang staminanya lebih terkuras karena berusaha untuk selalu berada di depan. "Semua ini berkat strategi jitu pelatih," Triyaningsih menambahkan.