REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sadie Bjornsen bukan terlahir dari keluarga atlet. Namun dia dan sang Adik, Erik Bjornsen, sama-sama memilih karier di cabang olahraga cross-country skier.
Empat tahun lalu, Sadie dan Erik, berusaha keras agar bisa menembus tim nasional Amerika dan berlaga di Olimpiade Musim Dingin.
Berkat kerja kerasnya, Sadie akhirnya dapat merebut tempat di tim nasional Amerika dan berlaga dalam Olimpiade Musim Dingin di Sochi pada Februari lalu.
Sedangkan, Erik bernasib lain. Nama dia tidak masuk dalam daftar tim nasional dan terpaksa harus menunggu untuk mengikuti seleksi ulang pada Olimpiade empat tahun mendatang.
Sadie mengaku sedih karena adiknya tidak bisa ikut berkompetisi di Olimpiade. Padahal, selama ini dia kerap mengikuti sejumlah kompetisi bersama dengan adik laki-lakinya itu.
“Berada di sebuah kompetisi dengan saudara sendiri dapat saling memotivasi dan menguatkan jika ada salah satu yang gagal,” ujar Sadie kepada VOA.
Sadie mengatakan, sejak berusia sembilan tahun dia sudah mempunyai impian agar bisa berlaga di ajang Olimpiade bersama adiknya. Ketika itu dia melihat parade Olimpiade Musim Dingin 1998 di Nagano, Jepang, yang berlangsung sangat meriah.
Atlet berusia 24 tahun tersebut kemudian bertekad agar dia bisa ikut berlaga di ajang multievent internasional empat tahunan itu.
Kedua kakak beradik itu tidak hanya saling memberikan dukungan ketika sedang dalam sebuah kompetisi. Belum lama ini Sadie juga ikut membantu adiknya yang menjadi pelatih sky bagi anak-anak usia delapan sampai 13 tahun.
Kiprah kedua kakak beradik tersebut banyak menginspirasi anak-anak di sekitar lingkungan rumah mereka untuk terjun di cabang olahraga yang sama.