REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Provinsi Bali mengakui, atletnya Julio Bria masih berpeluang untuk membela Indonesia dalam ajang SEA Games 2015 di Singapura.
"Walaupun Julio Bria tidak tercantum dalam pelatnas bukan berarti petinju kelas terbang 52 kg asal Denpasar ini tidak berpeluang membela Indonesia di ajang internasional," kata Komisi Teknik Pengurus Provinsi(Pengprov) Pertina Bali, I.G. M Adi Swandana di Denpasar, Kamis.
Ia mengatakan sepuluh atlet tinju yang akan menjalani pelatnas tahap awal di Lahat, Sumatera Selatan akan mencari lagi petinju untuk SEA Games Singapura berdasarkan prestasi yang akan diseleksi Pengurus Pusat (PP) Pertina.
Adi Swandana menuturkan Julio masih berpeluang mewakili Indonesia ke ajang SEA Games 2015 di Singapura mendatang. Namun, dengan catatan mampu meraih medali di Asian Games 2014 yang berlangsung di Incheon, Korea Selatan.
"Apabila Julio gagal masih ada kesempatan di tahun 2015 melalui berbagai kejuaraan nasional maupun kejuaraan di luar negeri yang bakal diikutinya nanti," ujar Adi Swandana yang juga ditunjuk sebagai pelatih nasional tim SEA Games 2015 oleh PP Pertina.
Untuk kriteria atlet tinju dalam negeri, lanjut dia, Julio masih yang terbaik di kelasnya. Namun, wajib membuktikan agar dapat dipercaya mewakili Indonesia ke SEA Games mendatang.
Ia menjelaskan PP Pertina telah mengumumkan sepuluh petinju dan tiga pelatih nasional yang akan menangani tim SEA Games 2015.
"Dari sepuluh petinju tersebut terdapat nama Kornelis Kwangu asal Denpasar di kelas layang ringan 49 kg dan saya sebagai pelatihnya," ujarnya.
Pihaknya optimistis Julio masih dapat diandalkan Indonesia dalam ajang SEA Games di Singapura nanti. "Walaupun kalah dari petinju Myanmar yang nantinya akan menjadi tuan rumah di SEA kami tetap yakin bersaing," ujarnya.
Ia mengharapkan petinju hasil didikannnya mampu menorehkan banyak prestasi. "Bukan hanya di Asian Games julio wajib berprestasi dalam kejuaraan Sarung Tinju Emas maupun kejurnas lainnya," ujar Swandana.
Ikuti Whatsapp Channel Republika