REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, menyatakan akan menghidupkan kembali senam kesehatan jasmani (SKJ) pada sekolah-sekolah untuk meningkatkan kesehatan siswa.
"Saya melihat penyelenggaraan kurikulum usia dini untuk kelas olahraga perlu ditingkatkan salah satunya dengan menggiatkan kembali senam kesehatan jasmani tersebut," katanya saat memberikan sambutan pada pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) Remaja I di gedung DBL Surabaya, Jatim, Selasa (9/12) malam WIB.
Ia mengatakan, saat ini olahraga tersebut sudah mulai ditinggalkan, padahal olahraga tersebut sangat bagus untuk tingkat sekolah dasar. "Kami akan meminta kepada sekolah-sekolah untuk menggalakkan kegiatan senam tersebut untuk menjaga kesehatan dan menjaga hasanah lokal," katanya.
Mantan sekjen PKB tersebut mengatakan, PON Remaja yang berlangsung kali ini akan menjadi sejarah baru PON Remaja, dan kegiatan itu akan terus ditingkatkan pada perhelatan PON Remaja kedua dan seterusnya.
"Jika saat ini biaya yang digunakan sebanyak Rp 10 miliar dari Kementerian Olahraga dan sebanyak Rp 20 miliar dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, maka pada PON Remaja berikutnya akan ditanggung seluruhnya dari Kemenpora," katanya.
Ia mengatakan, sangat cocok untuk kegiatan PON Remaja ini dilakukan di Jatim karena sudah banyak menghasilkan atlet-atlet yang berjuang untuk tingkat nasional dan juga tingkat internasional.
"Saya berpesan supaya kegiatan ini berlangsung kondusif dan menciptakan permainan yang sportif, tidak menggunakan dopping serta menjaga etika dengan tidak meminjam atlet dari provinsi lain karena putra daerah merupakan atlet terbaik," katanya.
Ia menambahkan, selain menggalakkan kembali SKJ di sekolah-sekolah pihaknya akan menghidupkan kembali sekolah guru olahraga (SGO). "Hal itu perlu dilakukan untuk membimbing calon-calon atlet dan juga menjadi seorang pelatih yang handal di masing-masing daerah," katanya.