REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Dedeh Erawati mengaku siap membela negara jika dibutuhkan meski pada SEA Games 2015 di Singapura, Kamis (11/6), emas lari gawang 100 meter putri yang selama ini dia pegang terlepas dan hanya mendapatkan medali perak.
"Maunya tadi emas. Terima kasih banyak atas dukungannya. Maaf emasnya lepas. Tapi saya tetap siap jika tetap diberikan kepercayaan untuk membela negara," kata Dedeh Erawati usai menyelesaikan perlombaan.
Atlet yang sudah turun 10 kali pada kejuaraan dua tahunan terbesar di Asia Tenggara itu mengaku saat turun di SEA Games 2015 dirinya telah melakukan yang terbaik. Sejak start Dedeh mengaku terus berusaha sekencang-kencangnya dalam berlari.
Namun, upaya keras yang dilakukan atlet lari gawang terbaik nasional itu harus pupus setelah atlet asal Thailand , Wallapa Punsoongneun dengan catatan waktu 13, 56 detik.
Sedangkan Dedeh berada d iposisi dua dengan 13,61 detik dan posisi tiga Thi Yen Koa Tran dari Vietnam dengan 13,64 detik. "Dari awal sampai akhir saya sudah berusaha," kata Dedeh dengan nada rendah.
Dedeh Erawati bisa dikatakan sebagai atlet terbaik nasional yang dimiliki Indonesia saat ini meski usianya tidak muda lagi. 10 SEA Games sejak 1997 sudah diikuti. Adapun mendali emas yang diraih dalam kejuaraan dua tahunan itu sebanyak tiga medali.
"21 tahun saya di lari. Tapi, saya akan terus berlatih usai SEA Games ini. Jika masih dipanggil saya siap untuk kembali membela negara," kata atlet kelahiran Sumedang, Jawa Barat, 25 Mei 1980 itu.
Meski sudah berusia 35 tahun, atlet yang juga seorang pegawai negeri sipili di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tetap menjadi andalan karena juniornya hingga saat ini belum mampu bersaing.
Ada beberapa kejuaraan yang akan dihadapi usai SEA Games 2015 di Singapura diantaranya Kejurnas di Rawamangun, Jakarta, Agustus nanti serta persiapan menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 di Jawa Barat.
Dengan gagalnya Dedeh merebut emas, maka target bidikan dari PB PASI sedikit meleset. Hingga saat ini, cabang atletik sudah menyumbang lima medali emas dari enam target yang dicanangkan.
Peraih emas itu adalah Hendro di jalan cepat, Agus Prayogo di nomor 10 ribu meter, Maria Londa dinomor lompat jauh serta dua emas dari Triyaningsih.