REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Seusai merebut medali emas pada cabang olahraga atletik nomor lari 5.000 meter putri, Selasa (9/6), Triyaningsih kembali menjadi yang terbaik pada nomor andalannya, 10 ribu meter.
Bertanding di hadapan ribuan penonton yang berada di Singapore National Stadium, Singapura, Kamis (11/6), Triyaningsih finish di urutan pertama dengan catatan waktu 33.44.53 detik. Unggul atas atlet lari Vietnam Thi Hue Pham (35.02.70 detik) dan Jane Vongvorachoti asal Thailand (35.20.46 detik).
Sebagaimana kala memenangkan nomor 5.000 meter putri, Triyaningsih melakukan victory lap mengelilingi lintasan lari stadion terbesar di Singapura itu. Tak lupa, wanita asal Semarang ini menyalami orang tua dan para penonton yang terpukau dengan penampilannya. Wajar, mengingat sejak lap perdana, Triyaningsih langsung melesat dan unggul jauh atas lawan-lawannya.
Bahkan, seluruh peserta final, kecuali sang runner up, sukses di-overlap Triyaningsih. Berbicara kepada pewarta asal Indonesia di tepi lintasan, Triyaningsih menitipkan sebuah pesan. "Tolong tulis. Saya mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT (atas kesuksesan meraih emas 10 ribu meter," ujarnya.
Perasaan syukur yang teramat lumrah mengingat ini adalah emas kelima Triyaningsih pada nomor 10 ribu meter sejak mengikuti SEA Games pada 2007 silam. Namun begitu, Triyaningsih belum mampu memecahkan rekor SEA Games atas namanya sendiri. Catatan 32.49.47 detik dibukukan pada SEA Games 2009 Laos
Menanggapi fakta tersebut, pelari 28 tahun ini memberi tanggapan. "Aku ada keinginan untuk memecahkan rekor kembali," kata Triyaningsih. Namun, pemulihan cedera yang berlangsung tahun ini membuatnya tidak ingin memaksakan diri.
Selain dari Triyaningsih, Indonesia menambah emas dari atlet lompat jangkit Maria Natalia Londa. Londa sukses menjadi yang terbaik dengan lompatan sejauh 13.75 meter. Unggul tipis atas saingannya asal Vietnam Hue Hoa Tran yang membukukan lompatan 13.73 meter.