Rabu 12 Aug 2015 07:09 WIB

Hat-trick Olimpiade Ika Yuliana

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Fernan Rahadi
  Pemanah Indonesia Diananda Choirunisa (kiri) dan Ika Yuliana Rochmawati (kedua kiri) membidik target dalam  penyisihan panahan nomor Recurve Perorangan Putri Sea Games ke-28 di lapangan panahan Kallang, Singapura, Rabu (10/6). (Antara/Nyoman Budhiana)
Pemanah Indonesia Diananda Choirunisa (kiri) dan Ika Yuliana Rochmawati (kedua kiri) membidik target dalam penyisihan panahan nomor Recurve Perorangan Putri Sea Games ke-28 di lapangan panahan Kallang, Singapura, Rabu (10/6). (Antara/Nyoman Budhiana)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dunia panahan Indonesia tak pernah berhenti melahirkan pemanah-pemanah tangguh.  Khusus di sektor putri, selepas tiga srikandi penyumbang medali pertama bagi Indonesia di Olimpiade 1988 Seoul yaitu Nurfitriyana Saiman, Kusuma Wardhani, dan Lilies Handayani, silih berganti pemanah putri mumpuni hadir.  Seusai Rina Dewi Puspita Sari, muncul Ika Yuliana Rochmawati. 

Kiprah Ika mulai menarik perhatian publik selepas menyumbangkan dua medali emas kategori recurve di SEA Games 2007 Thailand.  Salah satunya dari nomor perseorangan selepas mengalahkan Rina, senior sekaligus rekan satu pelatnasnya, di partai puncak.  Seiring berjalan waktu, torehan beragam prestasi lahir dari wanita kelahiran Bojonegoro tersebut. 

Tidak hanya di kancah regional, melainkan juga internasional.  Medali emas Archery World Cup Stage 4 di Wroclaw 2014 hanya salah satu di antaranya.  Khusus untuk ajang multicabang olahraga terbesar sedunia yaitu olimpiade, Ika sudah dua kali tampil yaitu di Olimpiade 2008 Beijing dan Olimpiade 2012 London.

Namun, prestasi Ika di level olimpiade belum menggembirakan.  Di Beijing, pemanah 26 tahun ini tersisih di babak pertama.  Sementara di London, kiprahnya kudu terhenti di fase 16 besar selepas dikalahkan pemanah asal Rusia, Ksenia Perova. 

Kesempatan ketiga bagi Ika akan hadir tahun depan di Olimpiade 2016 Rio.  Kepastian ini didapat selepas Ika menembus babak 16 besar Kejuaraan Dunia Panahan 2015 di Kopenhagen, Denmark, yang berlangsung 26 Juli sampai 2 Agustus lalu.  Anah asuhan Nurfitriyana ini berhasil lolos hingga fase perdelapan final. 

Raihan itu sudah cukup baginya untuk merebut satu tiket ke Olimpiade 2016 Rio.  Berbicara saat ditemui di Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (6/8) malam, Ika mengucapkan rasa syukur lantaran masih dapat tampil di olimpiade.  "Alhamdulillah.  Berarti masih diberi kepercayaan untuk bisa membanggakan Indonesia," ujarnya. 

Meski Olimpiade 2016 Rio baru berlangsung tahun depan, Ika memiliki target tersendiri.  Dirinya berharap, mengalami peningkatan prestasi ketimbang pencapaian di Beijing maupun London.  "Mari kita lihat nanti, saya akan berusaha sebaik mungkin," katanya.

Satu hal yang pasti, Ika menyebut hasil di Denmark, memberi gambaran terkait peta perpanahan dunia terkini, terutama di sektor putri.  Dari tahun ke tahun, kualitas lawan semakin meningkat.  "Pemanah-pemanah tekniknya makin bagus, alatnya pun makin bagus.  Mungkin itu penyebabnya," ujarnya. 

Ika berharap, di sisa waktu yang ada, dirinya bisa meningkatkan kapasitasnya demi raihan hasil optimal.  Tidak melulu soal fisik yang menjadi bekal utama seorang atlet.  "Secara keseluruhan juga harus ditingkatkan," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement