REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Arena sepatu roda di kompleks Stadion Patriot Candrabaga Kota Bekasi ramai oleh bocah-bocah belia. Mereka beradu cepat meluncur di tengah arena.
Di tenda pemain, Muhammad Rofiqun Janani (7 tahun) sedang meluruskan kaki beristirahat. Ia baru saja menyelesaikan final putaran jarak jauh 3.000 meter Kejuaraan Sepatu Roda Bekasi Terbuka 2016 dan menggondol emas dari cabang tersebut.
Kejuaraan Sepatu Roda Bekasi Terbuka 2016 berlangsung pada 4-6 Maret 2016 di venue sepatu roda komplek Stadion Patriot Chandrabaga. Sebanyak 670 peserta dari 42 klub dari seluruh Indonesia, serta klub asal negeri jiran Malaysia turut berpartisipasi dalam acara tersebut.
Anan, panggilan Muhammad Rofiqun Janani, termasuk salah satu pendatang potensial dalam olahraga sepatu roda. Ia pernah merebut emas dan perak dalam beberapa kejuaraan sepatu roda kategori maraton 1.000, 3.000, dan 5.000 meter di Malang, Karawang, Solo, Jakarta, dan Bekasi. Pada Kejuaraan Sepatu Roda Bekasi Terbuka 2016 ini, Anan meraih emas dalam kategori 1.000 dan 3.000 meter.
"Sudah mulai latihan sejak umur lima tahun," kata Anan kepada Republika.co.id, Ahad (6/3). Bocah itu mengaku memang sudah menggemari sepatu roda sejak awal. Anan bercerita, dirinya sering jatuh, bahkan pernah nyebur keluar arena. Kendati demikian, ia tak kapok.
Anan termasuk petarung sepatu roda jarak jauh atau maraton. Didampingi kedua orang tuanya, siswa kelas 2 SD N Sepanjang Jaya 1 ini menuturkan, ia berlatih sepatu roda sebanyak tiga kali dalam sepekan. Latihan dilakukan bersama kakak-kakak pelatih klub di arena sepatu roda kompleks Stadion Kota Bekasi tiap Rabu, Sabtu, dan Ahad pukul 15.00-18.00 petang.
Ikuti Whatsapp Channel Republika