Senin 25 Jul 2016 14:00 WIB

Lima Fakta Menarik Jelang Olimpiade Brasil

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: M Akbar
Olimpiade 2016 Rio De Janeiro
Foto: youtube.com
Olimpiade 2016 Rio De Janeiro

REPUBLIKA.CO.ID, BRASIL -- Menjelang Olimpiade Rio de Janiero 2016 beberapa simpatisan menilai tentang kesiapan Brasil sebagai tuan rumah di tengah situasi ekonomi yang mengerikan dan kekhawatiran mengenai virus Zika dan keamanan situasional.

Sejarawan Olimpiade yang juga menjabat sebagai Presiden Internasional Society, David Wallechinsky menilai bahwa telah banyak permasalahan yang terdapat di Brasil bukanlah persoalan pertama.

Kekhawatiran tentang suatu pagelaran akbar tentu menjadi saranan empuk untuk dijadikan paradoks lain bagi orang-orang yang memiliki kepentingan tertentu. Melalui wawancara dengan CBC News, Wallechinsky mengatakan bahwa situasi ini kerap terjadi menimpa negara tuan rumah.

"Hal ini bahkan bisa terjadi dalam permainan yang paling sukses, dan setelah acara itu di buka serta menit kompetisi bergulir maka semua mata akan bergulir ke pada para atlet negaranya masing-masing," terangnya seperti dilansir CBC, Senin (25/7).

Pria yang telah berkunjung ke-16 Olimpiade ini menambahkan bahwa ini bukanlah satu-satunya acara Olimpiade yang telah dipengaruhi secara signifikan oleh masalah kesehatan masyarakat setempat. "Wabah Ebola sempat menerjang Nanjing 2014 Olimpiade pemuda, beberapa atlet dicegah untuk ambil bagian pada acara tersebut."

Sedikit untuk diketahui bahwa situasi ekstrim pun sempat menghantui Olimpiade, sebagaimana terjadi serangan bom pipa di Atlanta pada tahun 1996 dan pembunuhan atlet Israel serta sembilan sandera di Munich pada tahun 1972. Akan tetapi kompetisi terus bergulir dan menutup semua 'kebisingan' tentang dilematika negara.

Namun, Wellechinsky menekankan bahwa situasi di Brasil sangat lah unik, beberapa masalah pun harus segera di antisipasi oleh pemerintah setempat dan tentunya komite penyelenggara Olimpiade.

Berikut kasus-kasus yang terjadi sebelum dan selama Olimpiade bergulis, sebagaimana diungkapkan David Wallechinsky, CBC News, Senin (25/7) :

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement