Jumat 14 Apr 2017 14:57 WIB

Atlet Belum Juga Terima Uang Saku, PABBSI Pasrah

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Andri Saubani
Atlet angkat besi Eko Yuli Irawan melakukan angkatan ketika mengikuti pemusatan latihan di Kawasan Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, Jumat (4/3).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Atlet angkat besi Eko Yuli Irawan melakukan angkatan ketika mengikuti pemusatan latihan di Kawasan Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, Jumat (4/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Persatuan Angkat Besi dan Berat Seluruh Indonesia (PABBSI) hingga kini masih melakukan pemusatan latihan nasional (pelatnas) di Soreang, Kabupaten Bandung. Hanya saja, selama pemusatan latihan dilakukan masih harus mengalami kendala dana.

Kendala tersebut terkait soal dana uang saku atlet dan akomodasi pelatnas yang juga belum sampai. “Belum ini (uang saku atlet dan akomodasi pelatnas). Sampai sekarang kami belum menerima baik itu akomodasi atau atlet kami terima uang saku,” Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PABBSI, Alamsyah Wijaya kepada Republika, Jumat (14/4).

Alamsyah menambahkan, pihak dari pengurus PABBSI sudah melakukan apa yang dibutuhkan agar dana tersebut segera cair. Dia memastikan, mengenai data mengenai rekening sudah diberikan mengingat adanya perubahan nominal uang saku atlet dan pelatih sesuai golongan masing-masing.

Hanya saja, uang tersebut msaih tersendat dan juga belum turun kepada Pengurus Besar PABBSI dan nampaknya hal itu membuat Alamsyah menilai cukup pasrah jika memang ada keterlembatan. “Kami tidak punya pilihan, tapi pelatnas tetap berjalan,” ujar Alamsyah.

Selama uang saku atlet dan akomodasi pelatnas terlambat turun, PABBSI menggunakan dana talangan dari ketua umum. Hal itu terpaksa dilakukan karena pelatihan dan keperluan atlet harus terus berjalan untuk menghadapi SEA Games 2017 dan Asian Games 2018.

Sebelumnya, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) membenarkan adanya keterlambatan mengenai uang saku atlet dan juga akomodasi pelatnas. Meski mengalami keterlambatan, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sudah menyetujui adanya kenaikan nominal honor sesuai golongan sehingga membutuhkan proses lebih untuk mencairkannya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement