REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG - Kendati sudah delapan kali ikut SEA Games dan sempat mempersembahkan medali emas, Tan Kiong An tidak kenal lelah untuk terus bisa membela negara melalui nomor biliar carom. Lelaki asal Semarang, Jawa Tengah, berusia 56 tahun ini mengaku dirinya tidak bosan-bosannya bermain biliar kendati nomor biliar carom tidak sepopuler seperti nomor pool.
"Saya tetap akan setia bermain carom, meskipun permainan ini cukup menyedihkan karena tidak banyak turnamen atau pertandingan yang menyediakan nomor ini," kata bapak yang memiliki tiga putri dan dua cucu ini, Rabu.
Di Indonesia, carom tidak memasyarakat. Umumnya orang hanya mengenal permainan pool bola-8 dan 9 yang saat ini arena permainannya banyak bertebaran di berbagai kota. "Coba anda lihat apa ada orang bermain carom di tempat-tempat biliar itu. Paling-paling mereka bermain bola-9," katanya.
Menurutnya, atlet carom Indonesia sangat kekurangan pengalaman bertanding. Itu dikarenakan tidak banyak kompetisi carom yang bisa diikuti.
"Paling tingkat internasionalnya ya hanya SEA Games seperti ini. Level nasionalnya ya kejurnas," kata atlet gaek yang merebut emas pada SEA Games 1997 Jakarta yang sekaligus SEA Games pertamanya.
Tan Kiong An mengaku iri dengan kondisi negara Vietnam. Di negara tersebut, carom sangat digemari masyarakatnya.
"Di sana (Vietnam), kalau sudah ada pertandingan carom, masyarakat berduyun-duyun pergi menonton. Itu lain sekali dengan di sini (Indonesia) yang nyaris tidak ada penonton," keluhnya.
Tan hanya absen pada SEA Games 1999 dan 2001 karena nomor carom tidak dipertandingkan. Pada SEA Games 2011, dia siap terus membela Merah-Putih selama masih sanggup. Dia berharap ada generasi penerusnya karena nomor carom cukup bisa diandalkan untuk mendulang medali.