REPUBLIKA.CO.ID, AKARTA -- - Putri Indonesia 2011, Maria Selena, gagal mengantarkan timnya yaitu Merah Putih Predators Jakarta meraih kemenangan setelah kalah dari Tomang Sakti pada laga perdana WNBL Indonesia 2014/2015 di Hall Basket Senayan, Jakarta, Kamis (4/12).
Maria Selena yang baru saja turun gunung setelah lama absen turun di kompetisi bola basket putri Indonesia itu tidak mampu berbuat banyak karena lawan yang diperkuat pemain berpengalaman seperti Wulan Ayu Ningrum. Merah Putih menyerah dengan skor 55-65.
Masuknya bintang film "Danau Hitam" itu ternyata belum mampu merobohkan pertahanan Tomang Sakti yang kembali dikawal oleh Jacklien Ibo. Maria Selena selama tiga menit bermain hanya mampu menyumbangkan satu poin untuk Merah Putih Predators
Bagi Tomang Sakti, kemenangan yang diraih pada pertandingan perdana ini dinilai cukup membanggakan karena datang ke Hall Basket Senayan dengan jumlah pemain minimalis yaitu sembilan orang. Kondisi ini jelas kurang ideal untuk turun dalam kompetisi yang ketat.
Sejak kuarter pertama, anak asuh Raoul Miguel Hadinoto bermain cukup cemerlang meski Merah Putih Predators memberikan perlawanan yang sengit. Kedua tim terus saling mengejar jalam menumpulkan poin. Pada kuarter pertama kedudukan sama kuat 13-13.
Tak ingin malu, juara bertahan WNBL Indonesia itu bermain agresif pada kuarter kedua. Wulan Ayu Ningrum dan kawan-kawan mulai menunjukkan kelasnya dengan memberikan tekanan kepada tim yang sama-sama dari Jakarta itu. Akhirnya, Tomang Sakti unggul 32-27.
Memasuki kuarter ketiga, dominasi Tomang Sakti sulit dibendung meski lawan juga terus mengancam. Berbekal pengalaman turun di event nasional maupun internasional, sang juara bertahan ini mampu unggul cukup jauh dengan skor 49-40.
Jacklien Ibo yang baru saja sembuh dari cedera bisa dikatan sebagai motor pencetak poin bagi Tomang Sakti. Didukung oleh Dora Lovita dan Anne Inessa yang sama-sama mengemas 12 poin akhirnta mampu membawa timnya mengakhir pertandingan dengan skor 65-55.
"Pada kuarter pertama dan kedua anak-anak bermain kurang tenang. Cari bermainnya juga belum sesuai dengan harapan. Baru pada kuarter akhir anak-anak bermain efektif," kata Raoul Miguel Hadinoto usai pertandingan.