REPUBLIKA.CO.ID, HUNGARORING -- Para pembalap F1 melingkar seraya khidmat mengheningkan cipta dan saling merangkul sebelum balapan. Penutup kepala alias helm balap masing-masing diletakkan di tengah lingkaran para pembalap. Putaran kesebelas F1 di sirkuit Hungaroring Grand Prix (GP) Hungaria, akhir pekan lalu masih diselimuti duka.
Seremoni itu dimaksudkan mengenang wafatnya Jules Bianchi, mantan pembalap Manor-Marussia yang tutup usia sepekan sebelumnya akibat cedera kepala parah. Mereka memberi penghormatan kepada pembalap yang meninggal setelah koma sembilan bulan itu. Bianchi meninggal di usianya yang ke 25 tahun pasca-insiden tabrakan di Sirkuit Suzuka GP Jepang Oktober silam.
"Ketika keluarga Jules bisa memberikan kasih sayang, maka kami juga," kata perwakilan Manor, John Booth, melalui Crash.
Sementara itu, senyum memang mengembang dari wajah sang penakluk Hungaroring alias kampiun GP Hungaria, pembalap Ferrari Sebastian Vettel. Hasil itu tak ubahnya oase di tengah gurun pasir mengingat sembilan putaran sebelumnya menjadi milik tim Mercedes. Balapan seri ke-10 GP Jerman batal digelar.
Vettel baru kali ini kembali menapak podium teratas sekaligus menggoyang dominasi Mercedes setelah menjuarai seri kedua, GP Malaysia, 29 Maret lalu. Juara dunia empat kali bersama Red Bull itu pun mendedikasikan kemenangannya teruntuk Bianchi. Vettel bukan tidak kerap terpikirkan Bianchi, tapi beruntung ia mampu mengembalikan ritme performanya.
"Ini hari luar biasa, tetapi kemenangan ini untuk Jules. Ini telah menjadi pekan sangat sulit bagi kita semua dan untuk semua orang di Ferrari, kita tahu cepat atau lambat ia akan menjadi bagian dari tim kami, keluarga ini," kata Vettel, dalam laman resmi F1.
Bianchi memang sempat digadang-gadang segera bergabung ke tim utama Ferrari. Pembalap berkebangsaan Perancis itu juga merupakan sarjana Ferrari Racing Academy dan sempat mengawali kariernya sebagai //driver// muda di tim Kuda Jingkrak. Adapun Vettel memulai start dari posisi tiga, namun langsung melesat melewati duo Mercedes, Lewis Hamilton dan Nico Rosberg yang start satu-dua.
Vettel menjadi yang terbaik dalam satu jam 46 menit 9,985 detik. The Baby Schumi mengukir sejarah karena telah menyamai rekor legenda Ayrton Senna. Pilot jet darat asal Jerman itu sampai kini mengoleksi 41 kemenangan sejak melakoni debutnya pada 2006. Jumlah kemenangan Vettal berada di belakang Alain Prost (51) dan Michael Schumacher (91).
Hasil itu sedikitnya telah kembali membangkitkan semangat Ferrari menyongsong paruh kedua. "Menyamai rekor Senna sesuatu luar biasa. Saya sulit melukiskannya dalam kata-kata. Tapi saya pikir ini adalah untuk Jules dan keluarganya. Itu lebih besar dari segala sesuatu lainnya," kata pembalap berusia 28 tahun itu.
Hasil positif Vettel yang diraih dengan dramatis itu tak hanya memberikan sejarah baru baginya. Kekalahan duo Mercedes juga telah menciptakan sejarah musim ini. Untuk pertama kalinya tim Silver Arrows tak menapak podium satu pun musim ini.
Pantas bagi Rosberg yang bersumpah tidak terbesit berisitirahat sejenak pada jeda musim panas ini. Kompatriot Vettel itu ingin membayar luka setelah finis kedelapan di GP Hungaria. Pengemudi berusia 30 tahun itu merasa balapan Hungaria telah membuatnya menderita. "Saya hanya ingin comeback di balapan. Saya patah hati tentang hari ini," kata Rosberg kepada Sky Sports F1.
Hal paling mengecewakan baginya terutama di lap ke-64, ketika dia terlibat insden dengan pembalap Red Bull, Daniel Ricciardo. Saat balapan tinggal menyisakan lima lap, Rosberg terlibat aksi salip dengan Ricciardo memperbutkan posisi dua. Namun sayap mobil Ricciardo yang mengenai ban Rosberg membuat bannya rusak.
Kedua pembalap itu masuk pit sehingga posisi dua direbut Sebastian Vettel disusul Daniil Kyat (Red Bull). Baru Ricciardo berada di belakang Kyat disusul Max Verstappen (Toro Rosso) dan Fernando Alonso (McLaren). Rosberg senang dengan lomba sampai lap 64. Tapi sangat disayangkan setelah insiden, balapan menjadi benar-benar sulit. "FIA memutuskan tidak mengambil tindakan atas insiden itu, jadi saya kira tak ada yang salah," jelasnya.
Sementara bos Mercedes, Toto Wolff mempertanyakan insiden tersebut. Menurutnya itu mutlak kesalahan Ricciardo. "Tapi FIA memutuskan tidak akan ada hukuman, hanya itu saja," kata Wolff.
Nasib naas juga tak lepas rekan setim Rosberg, juara bertahan, Hamilton. Pembalap asal Inggris itu harus puas finis keenam setelah berkali-kali posisinya melorot. The Boss langsung terlempar ke posisi empat di tikungan pertama lalu terjerembab ke urutan 10 ketika gagal menyalip Rosberg. Anak emas Silver Arrows itu juga terhuyung lagi ke urutan 13 pasca terlibat insiden dengan Ricciardo di lap 49.
"Ferrari mendapat awal yang baik. Itu memang sore yang keras. Saya tentu memiliki hari yang buruk, sangat buruk, tapi saya bersyukur tim melakukan pekerjaan besar jadi saya setidaknya bisa mendapatkan beberapa poin," ujar Hamilton.
Hamilton masih kokoh di puncak klasemen dengan unggul 21 poin atas Rosberg yang berada posisi dua. Begitu juga Vettel yang kini terbentang 21 poin di belakang Rosberg.