REPUBLIKA.CO.ID, CIBINONG -- Pelari Sumatera Selatan (Sumsel), Rio Maholtra berhasil menyabet medali emas pertamanya di Pekan Olahraga Nasional (PON) Jabar 2016. Pengawal Presiden RI itu, sukses ke podium tertinggi usai tercepat di lari gawang putra nomor 110 meter.
Saat tanding di Stadion Pakansari, Bogor, pada Sabtu (24/9), Rio lebih cepat ketimbang lima kompetitor lainnya. Rio finis pertama dengan catatan waktu 14,23 detik. Sementara di posisi kedua, pelari tuan rumah Ricky Wibowo berhasil finis dengan waktu 14,95 detik. Sedangkan pelari Jawa Timur (Jatim) Edy Jakariya, harus puas dengan medali perunggu setelah finis ketiga dengan waktu, 14,98 detik.
"Ini emas pertama saya di PON," ujar Rio usai tanding, Sabtu (24/9). Meski berhasil menyabet medali emas, namun hasil waktu larinya membuat dia tak puas. Kata dia, sesi latihan menghendaki dirinya agar bisa memecahkan rekor nasional.
Rekor nasional berada di 13 detik. Menurut dia, faktor cuaca di stadion yang membuat dia gagal memecahkan rekor tersebut. Memang, kondisi lintasan lari di Stadion Pakansari, dalam kondisi tak kering akibat hujan di sekitaran Bogor. Kondisi tersebut, membuat semua pelari harus berhati-hati.
Meski begitu, dikatakan Rio target medali emas sudah bisa melegakannya. Saat tampil di PON Riau 2012, Rio cuma mendapatkan medali perak. Rio pun kembali gagal memberikan medali emas saat tampil di Sea Games 2015. Akan tetapi, meski gagal di Sea Games, Rio berhasil memecahkan rekor waktu nasional 110 lari gawang putra yang semula 14.20 detik menjadi 14.10 detik.
Atlet 23 tahun ini, memang tercatat sebagai salah satu anggota pasukan pengamanan presiden (Paspampres). Prestasinya di PON Riau jadi modal untuknya bergabung bersama Angkatan Darat (AD). Rio menjadi anggota Paspampres sejak masa Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono. Dinas militernya di Paspampres pun masih aktif hingga hari ini.