Kamis 26 Aug 2010 05:31 WIB

Simon Mundur, Asa Tersisa pada Taufik Hidayat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Juara dunia 2005, Taufik Hidayat, menjadi satu-satunya harapan Indonesia di nomor tunggal putra Kejuaraan Dunia 2010. Ini menyusul pengunduran diri Simon Santoso pada putaran kedua, Rabu (25/8).

Mundurnya Simon yang menjadi unggulan delapan pada pertandingan yang digelar di Stadion Pierre de Coubertin, Paris, Prancis, memberi kemenangan bagi lawannya Hsueh Hsuan Yi dari Taiwan.

Menurut Sekjen PB PBSI Yacob Rusdianto yang mendampingi tim Indonesia di Paris, Simon mengalami cedera punggung saat melawan pemain Polandia, Przemislaw Wacha, pada putaran pertama, Selasa (24/8) sehingga tidak mampu bertanding.

"Cedera punggungnya waktu bermain dengan Wacha kemarin. Saya berharap istirahat sehari bisa sembuh, tapi tadi pagi Agus (Dwi Santoso) pelatihnya lapor tidak sanggup main, ya terpaksa kalah walkover (WO)," keluh Yacob.

Mundurnya Simon menyisakan Taufik sebagai satu-satunya harapan Indonesia di tunggal putra. Ini setelah unggulan keenam Sony Dwi Kuncoro mengundurkan diri beberapa hari sebelum turnamen dimulai. Sony mengalami cedera sama seperti Simon. Cedera punggungnya kambuh.

"Ya, sayang Simon cedera, saya akan berusaha yang terbaik saja," kata Taufik mengomentari mundurnya Simon. Taufik maju ke babak 16 besar setelah meraih kemenangan tiga game 19-21, 21-19, dan 21-9 atas pemain Taiwan Hsieh Yu Hsin dalam tempo 53 menit.

Pada babak 16 besar, juara Olimpiade Athena 2004 yang menjadi unggulan kelima itu akan melawan pemenang antara unggulan 12 Kenichi Tago dari Jepang dengan Tanongsak Saensomboonsuk dari Thailand yang bertanding belakangan.

Unggulan ketiga sekaligus juara bertahan Lin Dan juga maju ke putaran ketiga setelah mengalahkan pemain tidak terkenal Henri Hurskainen dari Swedia 21-13, 21-15. Lin Dan berpeluang bertemu rekan senegaranya Bao Chunlai di babak kedua jika Bao Chunlai yang juga unggulan ke-10 tersebut berhasil mengalahkan lawannya David Snider dari Kanada di putaran kedua.

Di nomor tunggal putri, pemain Indonesia, Adrianti Firdasari, kembali menelan kekalahan setelah bertarung tiga set dengan unggulan 16 dari Korea Selatan, Kim Moon Hi. Pebulu tangkis berusia 23 tahun itu gagal mempertahankan permainannya dan akhirnya menyerah 21-13, 15-21, dan 18-21. Pada perhelatan Indonesia Open Super Series Juni lalu, Firdasari juga menyerah setelah meraih kemenangan di set pertama.

Gagalnya Firdasari melaju ke babak ketiga ini mengikuti langkah ganda putra, Alvent Yulianto Chandra/Hendra Aprida Gunawan; tunggal putri, Maria Febe Kusumastuti; dan pasangan campuran, Fran Kurniawan Teng/Pia Zebadiah Bernadet

Unggulan sembilan, Alvent/Hendra Aprida menyerah dari pasangan Singapura, Hendri Kurniawan Saputra/Hendra Wijaya, 15-21 dan 15-21. Maria Febe tersingkir setelah menyerah dari unggulan sepuluh dari Jepang, Eriko Hirose, 14-21 dan 18-21.

Sementara Fran/Pia masih belum mampu membendung pasangan nomor satu dunia yang juga seniornya di Pelatnas, Nova Widianto/Lilyana Natsir. Unggulan pertama itu dengan mudah meraih kemenangan, 21-15 dan 21-14. Di babak selanjutnya, Nova/Lilyana Natsir akan menghadapi pasangan Korsel, Yoo Yeon Seong/Kim Min Jung.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement