REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir berambisi untuk mengobati luka pecinta bulutangkis di tanah air selepas kegagalan tim Thomas dan Uber di Wuhan, Cina.
Juara ganda campuran India Superseries 2012 ini memotivasi diri mereka dari kegagalan tim Thomas dan Uber Indonesia untuk merebut medali emas di Olimpiade London 2012.
"Dengan meraih emas di olimpiade setidaknya akan menghapus luka dan aib kekalahan Thomas dan Uber Indonesia," kata Tontowi kepada wartawan di Jakarta, Selasa (29/5).
Sektor ganda campuran Indonesia memang menjadi andalan tim bulutangkis Merah Putih untuk mempertahankan tradisi emas di olimpiade. Sejak cabang bulutangkis dipertandingkan di Olimpiade 1992, Indonesia tak pernah absen menyabet medali emas di ajang terbesar dunia itu.
Tradisi emas pada olimpiade dimulai dengan Susi Susanti dan Alan Budikusuma di Barcelona 1992. Terakhir Indonesia merebut medali emas di Olimpiade Beijing 2008 lalu, lewat ganda putra, Markis Kido/Hendra Setiawan. Diharapkan tradisi medali emas ini akan terus berlanjut di Olimpiade London 2012.
Tersingkirnya tim Thomas dan Uber Indonesia dari Jepang 2-3 di Piala Thomas dan Uber belum lama ini menjadi pukulan telak bagi pecinta bulutangkis di tanah air. Kritikan pedas dan rasa prihatin yang mendalam pun dikirimkan ke kubu induk bulutangkis seluruh Indonenesia alias PB PBSI.
Bulutangkis sebagai cabor andalan Indonesia, akan mengirimkan sembilan orang atlet yang kan mewakili Indonesia di Olimpiade London. Seperti yang dilansir dari laman resmi PBSI, di nomor tunggal putra Indonesia akan diwakili oleh dua anak bangsa yaitu Simon Santoso (peringkat 9 dunia) dan Taufik Hidayat (Peringkat 12 dunia).
Pada nomor ganda putra dan putri masing-masing diwakili satu pemain yaitu Mohammad Ahsan/Bona Septano dan Greysia Polii/Meiliana Jauhari.
Kemudian ganda campuran, Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir. Untuk tunggal putri, Indonesia sudah mengantongi satu tiket ke olimpiade namun belum ditentukan siapa yang akan diberangkatkan PB PBSI, Maria Febe atau Adriana Firdasari.