REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Petra Kvitova tampil menawan untuk mengakhiri harapan Eugenie Bouchard menjadi petenis Kanada pertama yang memenangi Grand Slam, dengan kemenangan 6-3, 6-0 di final Wimbledon yang dimainkan Sabtu (5/7).
Petenis Ceko itu mengunci gelar keduanya di All England Club setelah pernah merebut gelar sama pada 2011.
Banyak yang mengharapkan kekuatan dan determinasi Bouchard dapat berujung kejayaan, namun petenis 20 tahun itu tidak mampu mengatasi permainan unggulan keenam Kvitova yang tampil dengan gaya menyerang yang lebih bervariasi.
Permainan Bouchard disaksikan oleh putri Inggris yang memiliki nama yang sama dengannya. Nnamun pada penampilan perdananya di final turnamen utama, ia belum mampu menaklukkan unggulan ke-13 tersebut.
Kvitova tampil sangat baik di sektor kiri, kanan, dan tengah lapangan untuk pertandingan final paling berat sebelah sejak Steffi Graf yang hanya kehilangan pada tiga game saat melawan Monica Seles pada 1992.