Jumat 14 Aug 2015 17:23 WIB
BWF World Championships 2015

Linda Weni: Penonton di Istora Senayan Jadi Pemberi Semangat

Linda Wenifanetri
Foto: ANTARA/Ismar Patrizki
Linda Wenifanetri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemain tunggal putri Indonesia, Linda Wenifanetri menjadi satu-satunya pemain non-unggulan di babak perempat final Total BWF World Championship 2015. Kini Linda pun mengikuti jejak Mia Audina yang lolos ke babak semifinal Kejuaraan Dunia.

"Terima kasih untuk penonton di Istora yang luar biasa mendukung saya. Meski saat ketinggalan angka, tetap mendukung saya. Saya jadi merasa nggak sendiri di lapangan," kata Linda dalam jumpa pers usai pertandingan, Jumat (14/8).

Di babak perempat final, Linda berhasil mengalahkan pemain unggulan empat dari Cina Taipei, Tai Tzu Ying dengan 14-21, 22-20 dan 21-12. Linda menjelaskan saat di gim kedua dengan tertinggal 14-20, ia hanya berpikir untuk merebut poin demi poin.

Saat ia mampu meraih empat poin dan kedudukan menjadi 18-20, Tai Tzu Ying terlihat goyah dan terburu-buru ingin mematikan bola. Sehingga malah melakukan kesalahan sendiri seperti smes yang menyangkut di net. Dan ia pun memaksakan deuce dengan 20-20, Tai Tzu Ying semakin terlihat panik. Ia pun memanfaatkannya.

"Saat itu saya berkata dalam hati, nggak boleh terburu-buru, harus tetap tenang dan tidak melakukan kesalahan. Saya bisa membalikkan keadaan di gim kedua dengan 22-20," tuturnya.

Di gim ketiga, ia mendapat pesan dari pelatihnya agar memaksimalkan kesempatan di gim ketiga. Apalagi melihat mental Tai Tzu Ying yang sudah jatuh karena kekalahan di gim kedua. Ia pun tetap fokus meraih angka dan memenangkan gim ketiga dengan 21-12.

"Sangat bersyukur sekali, alhamdulillah. Nggak nyangka. Kan tunggal putri nggak ditargetkan apapun untuk lolos ke semifinal," ujarnya.

Untuk lawan berikutnya di babak semifinal, ia akan menunggu pemenang antara unggulan dua dari India, Saina Nehwal melawan unggulan enam dari Cina, Wang Yihan. Saat ditanya lawan mana yang ia lebih pilih untuk lawan di babak semifinal, ia tidak menyebutkannya. "Dua-duanya sama-sama di atas saya, nggak bisa milih," ucap Linda sambil tertawa.

Mengenai rekornya yang memecahkan penantian selama 12 tahun tak ada lagi wakil tunggal putri Indonesia di Kejuaraan Dunia, ia pun memberikan pesan. "Jangan pernah takut. Nggak ada lawan yang nggak bisa dikalahkan. Yang membedakan apakah kita berani atau tidak," tegas Linda.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement