REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pebulu tangkis ganda campuran Indonesia Liliyana Natsir mengatakan di Olimpiade Rio de Janeiro ia telah berhasil meredam ego terhadap tandemmya Tontowi Ahmad. Biasanya kata atlet yang biasa disapa Butet itu, ia tak jarang mengekspresikan ketidaksukaannya ketika Owi melakukan kesalahan.
“Di Olimpiade Rio de Janeiro, saya mengalahkan keegoisan saya. Bisanya misal Owi salah saya memperlihatkan tidak suka, itu berusaha saya ubah,” kata Liliyana, di Kompleks Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (24/8).
Butet ingin meredam egonya itu karena ia berpikir apapun hasil yang mereka dapatkan di Olimpiade Rio de Janeiro adalah hasil kerja mereka berdua. Apakah itu akan berakhir dengan gelar juara atau kalah. “Saya mengerti bahwa Owi pasti juga ingin menang, tidak mungkin dia datang untuk kalah,” ucap Butet.
Ia memang lebih senior dibandingkan Tontowi. Sebelum berpasangan Owi, ia sudah kerap merasakan gelar juara bersama pasangan sebelumnya Nova Widianto. Butet dan Owi berpartner sejak 2012 lalu dan kini keduanya sama-sama sudah mengharumkan nama bangsa Indonesia dengan raihan emas di Olimpiade Rio de Janeiro.
Atlet asal Manado itu kemudian mengungkapkan salah satu hal yang membuat semangatnya berkobar jelang pertandingan final melawan pasangan Cina, Zhang Nan/Zhao Yunlei. Saat itu ia diberitahu oleh Ketua Umum PBSI Gita Wirjawan bahwa ada media di Indonesia yang menuliskan motivasi hebat pada judul berita.
“Pak Gita perlihatkan ada berita di Indonesia menulis, Seandainya Owi dan Butet sedang on fire, tak akan ada yang bisa menghentikan,” ucap Butet. Dan hasilnya terbukti Owi/Butet menghajar unggulan nomor satu asal Cina Zhang Nan/Zhao Yunlei dua set langsung 21-16 dan 21-15.