REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemain tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting menilai kegagalannya menembus partai semifinal turnamen bulu tangkis Prancis Terbuka 2017 bukan karena luka lecet di kelingking kanannya.
"Sebetulnya lecetnya ini terjadi di Denmark Terbuka. Hanya lecet biasa, kok, tidak apa-apa. Karena belum kering sepenuhnya. Jadi, kalau jatuh, kalau lagi defense, darahnya menetes," kata Ginting dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Sabtu (28/10).
Dalam laga perempat final yang berlangsung selama 66 menit tersebut, pertandingan sempat dihentikan beberapa kali karena Anthony meminta pertolongan dokter. Jari kelingking kanannya yang telah lecet, terus mengeluarkan darah hingga lapangan beberapa kali harus dibersihkan, mulai gim pertama hingga gim ketiga.
Dalam turnamen berlabel Super Series ini, Ginting harus merelakan tiket semifinal didapatkan lawannya ketika harus mengakui keunggulan wakil Jepang Kenta Nishimoto di fase delapan besar dengan skor 21-14, 10-21, 14-21.
Di gim ketiga, Anthony sudah memimpin jauh 10-4 tak dapat memanfaatkan keunggulan tersebut, sementara secara perlahan Nishimoto mulai menyusul dan mendekat 9-10.
Nishimoto yang di putaran pertama menyingkirkan Lee Chong Wei ini memang tengah percaya diri dalam pertarungan itu. Dia pun akhirnya mampu mengendalikan permainan dan membalikkan keadaan untuk memastikan keunggulannya di pertandingan itu.
Pada pertemuan sebelumnya di Korea Terbuka 2017, Anthony menang dua gim langsung atas Nishimoto dengan skor 21-19, 21-13. Ginting mengatakan ada perbedaan pada pertandingan di Prancis dan di Korea Selatan yakni pukulan lawan lebih bervariasi.
“Waktu di Korea hanya cepat-cepat saja. Di gim pertama, dia bermain cepat dan saya cocok dengan pola ini. Waktu di game kedua, dia memperlambat tempo. Begitu pula, di akhir gim ketiga," ucap Ginting.
Melihat hasil yang diperolehnya dalam tur Eropa di Denmark dan Prancis, Ginting menuturkan bahwa dirinya tidak puas dengan penampilannya. Ketika di Denmark, dia juga menemui kegagalan dengan dipulangkan unggulan pertama asal Korea Selatan Son Wan Ho di putaran pembuka.
Ia mengaku masih sering melakukan kesalahan-kesalahan sendiri, pengembalian yang tidak seharusnya mati malah mati. Ke depannya, ia bertekad untuk bisa memanfaatkan kesempatan pada saat unggul.
“Begitu pula, kalau dapat hasil undian yang cukup menguntungkan walau sebenarnya tidak berpikir jauh ke sana. Akan tetapi, 'kan sayang juga melihat hasil ini," ujarnya.
Dengan hasil tersebut, Indonesia hanya menyisakan dua wakilnya di semifinal melalui ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Greysia Polii/Apriyani Rahayu di ganda putri.